Penganut Kristen di Irak Sering Jadi Sasaran Kekerasan

Internasional / 2 November 2010

Kalangan Sendiri

Penganut Kristen di Irak Sering Jadi Sasaran Kekerasan

Lois Official Writer
3250

Data terakhir menunjukkan ada sekitar 42 umat Katolik dan dua romo yang tewas serta 75 orang lainnya menderita luka-luka ketika pasukan Amerika dan Irak menyerbu Katedral Sayidat al-Nejat atau Our Lady of Salvation di distrik Karrada, Baghdad, untuk membebaskan umat Katolik yang disandera oleh kelompok militan sayap Al Qaeda. Tujuh yang tewas di antaranya adalah prajurit keamanan.

Letnan Kolonel Eric Bloom, juru bicara militer AS di Baghdad menyatakan bahwa tiga militan meledakkan diri ketika pasukan Irak masuk gereja itu. “Sekitar 120 sandera telah ditahan dan lebih dari 70 orang terluka,” katanya.

Kelompok militan sayap Al Qaeda tersebut mengepung katedral saat lebih dari 100 umat sedang mengikuti misa Minggu. Seorang saksi mata melihat tembakan yang dilepaskan para kelompok tersebut saat mereka masuk dan menembak mati seorang pastur.”Dimana-mana darah. Suasananya sangat mencekam. Mereka masuk ruang pengakuan dosa dan menembak romo,” kata remaja berusia 18 tahun yang enggan disebutkan namanya.

Uskup Kaldean Baghdad Mgr. Shlimoune Wardouni mengatakan ada dua romo yang telah dibunuh. “Sangat menyedihkan. Ini tindakan yang sangat tidak manusiawi. Mereka tega melakukan itu di ruang ibadah,” katanya.

Lokasi orang-orang kafir tersebut telah lama digunakan untuk memerangi Islam, begitu menurut kelompok ini. Begitulah juga tindakan mereka terhadap gereja Kristen di Mesir. menurut Kasha Saleh, vikaris Katolik Syrian Irak, penganut Kristen di Irak sering menjadi sasaran kekerasan, termasuk pembunuhan dan penculikan. Bahkan sudah ratusan orang yang tewas dan beberapa gereja diserang sejak invasi Amerika untuk menggulingkan Saddam Hussein pada tahun 2003.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami