Pergantian Kapolri baru, membuat Kepolisian Daerah Metro Jaya juga melakukan mutasi secara besar-besaran. Sedikitnya ada 736 perwira pertama (pama) hingga perwira menengah (pamen) dimutasi dalam waktu yang bersamaan. Mutasi tersebut tertulis dalam 6 STR bernomor STR/2294/X/2010 hingga STR/2299/X/2010 yang diterbitkan pada 15 Oktober 2010.
Ratusan perwira yang dimutasi mulai dari staf bagian di tingkat Biro, Direktorat dan Polres serta Kapolpos, Kapolsek hingga Kepala Satuan di lingkungan Polda Metro Jaya. “Mutasi itu hal yang wajar, agar memiliki pengalaman yang berbeda di tempat yang baru,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar.
Kapolsek yang dimutasi antara lain Kapolsek Ciputat, Kapolsek Senen, Kapolsek Pamulang, Kapolsek Pakuhaji, Kapolsek Jatiuwung, Kapolsek Bekasi Barat, Kapolsek Jati Asih, Kapolsek Kedung Waringin, Kapolsek Cikarang Timur, Kapolsek Cabang Bungin, Kapolsek Pancoran Mas, Kapolsek Beji, Kapolsek Kawasan Kalibaru, Kapolsek Pasar Rebo, Kapolsek Sawangan, dan lain-lain.
Sedangkan Timur Pradopo, yang menjabat sebagai Kapolri baru hari ini, mengadakan kunjungan ke Mentawai. “Kapolri akan berangkat besok pagi,” kata Wakil Kepala Divisi Humas Polri, Brigjen Polisi I Ketut Untung Yoga Ana dalam pesan singkat Rabu malam (27/10). Itu artinya, Kapolri baru, yang resmi bekerja hari ini sebagai Kapolri, Jenderal Timur Pradopo akan berangkat dan meninjau korban bencana tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Keluarga besar Polri, kata Yoga, menyampaikan rasa prihatin dan dukacita atas tewasnya ratusan warga di Mentawai dan juga di Yogyakarta akibat letusan Gunung Merapi. Dalam acara pisah sambut Kapolri, Rabu malam, para polisi berhasil mengumpulkan berbagai jenis bantuan. “Obat-obatan, mi instant, air mineral, selimut, pakaian dalam, dan uang tunai Rp 300 juta,” jelas Yoga. Bantuan ini akan disalurkan ke dua lokasi bencana alam, Mentawai dan Merapi. “Semoga bermanfaat.”
Sumber : vivanews/lh3