Mempercayai Intuisi Sebagai Orangtua

Parenting / 27 October 2010

Kalangan Sendiri

Mempercayai Intuisi Sebagai Orangtua

Lestari99 Official Writer
4966

Ketika putri kami pingsan di perkemahan gereja, dan sambil menangis bertanya apakah ia bisa pulang ke rumah, rasa mulas langsung berputar di dalam perut saya. Suami dan juga saya secara pribadi tidak dapat melepaskan kepergiannya ke perkemahan dengan damai, namun kami harus menyerah di bawah tekanan orang lain yang bermaksud baik.

Berkemas selama dua hari dengan menuliskan namanya pada pakaian-pakaian yang dibawanya dengan segala persiapan selama berminggu-minggu harus diakhiri secara mendadak. Selama perjalanan pulang, saya frustrasi seandainya kami bertindak berdasarkan keputusan kami pasti akan lebih baik. Saya sudah tahu sebelumnya bahwa berdoa dan percaya pada ‘intuisi’ saya biasanya menghasilkan keputusan yang baik.

Intuisi mungkin merupakan bagaimana alam bawah sadar kita membuat suaranya terdengar. Bisa juga merupakan salah satu cara Roh Kudus untuk menuntun kita. Intuisi dapat memberikan kesan pertama yang mendalam tentang sesuatu. Terkadang kita mengetahui sesuatu, tetapi tidak memiliki apa-apa untuk mendukung apa yang kita ketahui. Karena kita tidak memiliki apa-apa untuk mendukung kesan kita, orang lain dengan argumen logis mereka dapat meyakinkan kami secara berbeda seperti yang dilakukan oleh mereka yang membuat putri kami akhirnya menghadiri perkemahan.

Mungkin lebih baik untuk tidak menyerah pada sudut pandang Anda. Ada sebuah alasan mengapa sesuatu di dalam Anda sepertinya menarik-narik Anda. Jika Anda merasa seperti ini, berdoalah. Luangkan waktu untuk sendiri dimana Anda bisa diam dengan pikiran Anda. Membaca Alkitab, mencari nasehat ilahi, atau bahkan mungkin membuat jurnal. Berikan waktu kepada diri Anda akan alasan perasaan yang muncul sampai Anda merasa memiliki arah.

Seorang ibu dengan sebuah firasat menghadiri ceramah pendidikan yang berjudul “Bagaimana Menjaga Anak Anda Aman Di Internet”, karena ia menduga bahwa putra tirinya yang berusia 16 tahun, Josh, terlibat dalam aktivitas online gelap. Meskipun Tanya dan suaminya telah menginstall kontrol aman yang menyaring apa saja yang dapat dibuka di komputer Josh, Josh telah belajar bagaimana menembus semua sistem itu. “Dia mendownload situs porno dan chatting dengan para pria yang lebih tua,” ungkap Tanya.

Bahkan setelah komputer dan ponsel Josh diambil alih, Tanya memiliki firasat kalau Josh masih melanjutkan aktivitas terlarangnya tersebut. “Saya hanya memiliki perasaan yang tidak enak ketika suatu pagi Josh terlambat untuk sarapan,” ujar Tanya. “Saya pergi ke kamarnya dan menemukan dirinya sedang mengirim dan menerima gambar-gambar vulgar melalui ponsel pinjaman.”

Tanya tidak memiliki masa lalu yang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi masalah seperti ini. Mempercayai Roh Kudus dan mendoakan Josh agar masalah yang melingkupinya dapat terungkap.

Yohanes 16:13, Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Meskipn kebenaran hampir memporak-porandakan keluarga Tanya, para pendoa dan konselor Kristen sangat membantu dalam proses pemulihan keluarga ini.

Ayah juga harus menggunakan intuisi mereka. Ketika saya masih seorang remaja tanggung, sebelum ponsel menjadi barang yang biasa digunakan di masyarakat, saya bersama dengan kakak laki-laki, adik perempuan dan sepupu saya pergi ke pegunungan setempat selama beberapa jam. Ayah yang saat itu berada di rumah memiliki ‘firasat’ bahwa kami sedang berada dalam bahaya dan menyusul kami untuk memeriksa keadaan kami.

Adik saya yang masih berusia 10 tahun kehilangan kontrol saat sedang meluncur menuruni pegunungan yang ditutupi salju. Ia menabrak pohon dan menderita gegar otak. Sepupu saya, yang memegang kunci mobil, tidak bisa dihubungi. Orangtua saya tiba ketika abang saya sedang menggendong adik perempuan saya dan mereka segera membawanya ke rumah sakit yang jaraknya cukup jauh. Jika saja ayah tidak meresponi intuisinya dengan cepat, nasib adik saya bisa saja jadi berbeda.

Jadilah Berani!

Sebagai orangtua Kristen, kita memiliki hak istimewa untuk mengundang Tuhan alam semesta ke dalam hidup kita dan juga keluarga kita. Jika kita mencari tuntunan-Nya, IA akan menuntun jalan kita. 1 Korintus 2:11b berkata: “Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.” Kita datang kepada-Nya untuk mengetahui hikmat Allah melalui Roh Kudus, karena Roh Kuduslah yang mengetahui hal-hal di dalam Tuhan.

Jika kita membiasakan diri untuk peka dan tidak menebak-nebak, kita akan membuat pilihan yang lebih baik bagi diri kita sendiri dan juga anak-anak kita.

Benamkan diri Anda dalam doa. Kemudian, diamlah dan dengarkan.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami