Gunung Merapi yang akhir-akhir ini dikabarkan sudah aktif kembali, akhirnya meletus. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta merilis kronologi letusan Gunung Merapi yang terjadi Selasa (26/10). BPPTK mencatat sejak pukul 17.02 WIB, Gunung Merapi mulai mengeluarkan awan panas. Arah luncuran awan panas ke sektor barat daya dan sektor selatan tenggara.
“Indikasinya sudah sangat jelas, Merapi menepati janjinya, itulah sebabnya saya meminta petugas di pos pengamatan untuk mundur. Kami sampaikan informasi ke Satlak Penanggulangan Bencana masing-masing kabupaten segera membunyikan sirene tanda bahaya,” kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Kementerian Sumber Daya Mineral di Kantor BPPTK ketika melihat terjadinya luncuran awan panas beberapa kali terekam dengan durasi antara 2 menit hingga paling lama 33 menit.
Berikut kronologis lengkap meletusnya Gunung Merapi :
Pukul 17.02 mulai terjadi awan panas selama 9 menit
Pukul 17.18 terjadi awan panas selama 4 menit
Pukul 17.23 terjadi awan panas selama 5 menit
Pukul 17.30 terjadi awan panas selama 2 menit
Pukul 17.37 terjadi awan panas selama 33 menit
Pukul 18.00 – 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Jrakah dan Selo
Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengar suara dentuman
Pukul 18.16 terjadi awan panas selama 5 menit
Pukul 18.21 terjadi awan panas besar selama 33 menit
Petugas di pos pengamatan melaporkan mendengar ada suara gemuruh pada pukul 18.45 dari Pos Jrakah dan Pos Selo dan terjadi dentuman tiga kali. Bahkan dari pos pengamatan Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membumbung ke atas setinggi 1.5 kilometer dari puncak. Pemantauan yang dilakukan dari CCTV yang terpasang di bukit Plawangan Kaliurang sendiri tidak dapat maksimal karena cuaca buruk dan terhalang kabut tebal.
Pukul 18.54 aktivitas awan panas mulai mereda
Luncuran awan panas mengarah ke sektor barat – barat daya dan sektor selatan tenggara.
Setelah sirene tanda bahaya berdengung, masyarakat di sekitar mulai melakukan pengungsian, bahkan mungkin sejak status Awas ditetapkan, ada masyarakat yang sudah mengungsi. Namun bagaimanapun juga, masih ada masyarakat yang terlambat melakukan penyelamatan diri sehingga tidak bisa tertolong lagi ketika Gunung Merapi akhirnya meletus.
Status Gunung Merapi ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada pada tanggal 20 September 2010. Tanggal 21 Oktober 2010 status Merapi menjadi Siaga, dan menjadi Awas pada tanggal 25 Oktober 2010.
Surono secara pribadi merasa sedih bahkan sempat menangis karena sudah memberikan peringatan sebelumnya. “BPPTK sudah merekomendasikan daerah mana saja yang aman, bukan polisi yang harus mengawasi. Masa krisis belum lewat, radius awan panas belum terpantau karena cuaca tak memungkinkan pemantauan visual,” kata dia.
Bagi Anda yang ingin menyumbang bantuan kemanusiaan, Anda dapat berpartisipasi dalam program Obor Berkat Indonesia di sini.