Berapa banyak dari Anda yang ingin mengumumkan kepada dunia (dan Tubuh Kristus) bahwa menjadi jomblo abadi itu BUKAN BERARTI sakit! Jika Anda memiliki keinginan itu, Anda tidak sendirian. Banyak kaum jombloers yang lelah untuk menjawab pertanyaan akan ‘kapan menikah’, ‘yang mana pasangannya?’ dan dianggap tidak memiliki kehidupan yang menyenangkan. Inilah saatnya bagi gereja untuk mengakui bahwa menjadi jomblo hanya menggambarkan salah satu sisi dari Anda. Jomblo hanya merupakan sebuah status semata.
Keuntungan Menjadi Jomblo
Fakta membuktikan, menjadi jomblo justru memberikan keuntungan lebih dibandingkan mereka yang telah menikah ketika bicara tentang melayani Tuhan. Paulus mengatakan hal ini di dalam 1 Korintus 7:33-35.
Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Paulus pada dasarnya mengatakan kaum jomblo lebih memiliki kemampuan untuk melayani Tuhan tanpa gangguan. Secara khusus Paulus mengatakan perempuan yang tidak menikah dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Sebaliknya, perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi. Intinya adalah seorang jomblo dalam perjanjiannya dengan Tuhan dapat mengabdikan dirinya untuk pekerjaan Tuhan.
Pribadi paling terkemuka yang pernah hidup, Yesus, juga seorang jomblo sejati. Yesus fokus melakukan pekerjaan Bapa. Yesus tidak memiliki banyak waktu untuk terganggu dengan urusan keluarga. Paulus dan sejumlah orang lainnya yang memiliki misi untuk menyebarkan Injil, tidak pernah menikah. Jadi, mengapa kita menganggap status jomblo sebagai suatu penyakit di masyarakat, bahkan di gereja?
Seorang jomblo memiliki kebebasan yang luar biasa untuk mengabdikan diri pada pekerjaan Tuhan karena ia tidak perlu direpotkan dengan masalah keluarga dan pasangan. Anda mungkin dipanggil untuk menjadi jomblo secara permanen atau untuk sementara waktu dalam rangka mencapai apa yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup Anda. Jangan pernah berpikir bahwa status Anda lebih rendah daripada yang lain. Sudah tiba waktunya bagi gereja untuk bangkit dan mengakui kontribusi luar biasa yang dapat Anda berikan bagi pelayanan Tuhan.
Menjadi seorang jomblo bukanlah penyakit. Status ini bisa saja menjadi hasrat Anda. Ketahuilah apa yang menjadi panggilan Tuhan untuk Anda lakukan dan penuhilah panggilan itu. Jangan lagi terlalu mengkuatirkan status Anda melainkan berikan hati Anda untuk dipakai Tuhan lebih lagi. Janji-Nya adalah untuk menyediakan segala yang Anda butuhkan seturut dengan kekayaan dan kemuliaan-Nya.
Sumber : cbn.com