Gereja Adalah Tempat Orang Munafik?

Internasional / 23 October 2010

Kalangan Sendiri

Gereja Adalah Tempat Orang Munafik?

Puji Astuti Official Writer
8356

Sebuah gereja besar di Southeast Michigan membuat orang merasa tidak nyaman dengan iklan billboard yang mereka buat. Mereka membuat kampanye dengan menyatakan bahwa “Gereja diperuntukkan bagi orang munafik, pecundang dan pembohong.”

Menurut pendetanya, Pastor Brad Powell dari NorthRidge Church, dia memang ingin mengkomunikasikan hal ini kepada banyak orang.

“Semakin Anda terlibat dalam pelayanan, Anda akan mulai menyadari bahwa pemikiran yang salah dari mereka yang diluar gereja. Mereka memandang gereja – adalah tempat (penuh dengan) orang yang berpikir bahwa dirinya lebih baik dari orang lain. Dan ada pemikiran yang salah dari mereka yang ada di dalam gereja – mereka yang di luar sana buruk,” jelas Pastor Powell.

“Pada kenyataannya semua manusia sama. Kita semua cacat. Kita sama, baik yang di dalam (gereja) maupun yang diluar. Kita penuh dengan kesalahan, pecundang dan munafik,” tambahnya.

Namun Powell menyadari mengapa banyak orang yang salah pengertian. Dia melihat banyak gereja membangun benteng, melayani kalangan sendiri dan mempertahankan diri. Dalam hal ini gereja telah gagal mencerminkan sifat Kristus.

“Yesus tidak membuat pagar sehingga orang jahat tidak bisa masuk sorga,” ungkap Powell. Sebaliknya, Yesus turun ke bumi dan berada di tengah-tengah manusia.

Sudah hampir sembilan bulan iklan ini menghiasi pinggir jalan Michigan, dan dianggap serangan kepada gereja. Mereka menginginkan iklan itu diturunkan. Namun bagi mereka yang berjemaat di gereja NorthRidge, hal ini adalah sebuah rencana yang sempurna. Ketika mereka berkendara dengan seorang teman dan melihat iklan tersebut, mereka akan bertanya, “Apa yang sedang terjadi di gerejamu?” Dan jemaat itu akan menjelaskan seperti yang telah disampaikan Pastor Powell tadi. Diskusipun mulai terjadi, orang-orangpun akhirnya diajak berpikir kembali tentang kehidupan ke-Kristenan mereka.

Cara kreatif Pastor Powell ini sepertinya bisa menjadi inspirasi bagi gereja-gereja di Indonesia. Jika Anda mulai melihat spanduk-spanduk yang menyatakan penolakan atas berdirinya gereja, mengapa gereja tidak membuat iklan yang kontroversi dan mengajak semua orang yang melihatnya bertanya dan berpikir tentang “ke-Kristenan yang sejati.”

Sumber : Christian Post
Halaman :
1

Ikuti Kami