“Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.” (Mazmur 139:16). Aborsi adalah sebuah kejahatan yang tak terkatakan.
“Apapun yang menentang kehidupan, seperti semua jenis pembunuhan, genosida, aborsi, euthanasia, atau dengan sengaja menghancurkan diri, seperti mutilasi, siksaan yang ditimbulkan pada tubuh atau pikiran, mencoba untuk memaksakan kehendaknya sendiri, apapun yang menghina martabat manusia, seperti kondisi hidup manusia terpinggirkan, pemenjaraan sewenang-wenang, deportasi, perbudakan, prostitusi, penjualan anak dan wanita, serta kondisi kerja yang memalukan dimana manusia diperlakukan sebagai instrumen keuntungan belaka bukan sebagai manusia bebas dan bertanggung jawab; semua hal ini serta hal lainnya seperti itu merupakan kekejian. Mereka meracuni masyarakat manusia, dan kekejian ini lebih membahayakan mereka yang melakukannya daripada mereka yang menderita cedera. Selain itu, kekejian tersebut adalah aib tertinggi di hadapan Sang Pencipta.” – Evangelium Vitae, John Paul 2.
Tuhan menyiapkan kehidupan yang luar biasa bagi jiwa-jiwa ini. Namun sekarang mereka kembali ke surga sambil bertanya-tanya, “Kenapa mama membunuhku? Tidakkah ia mencintaiku?”
Fakta Aborsi
Metode Yang Digunakan
Pelebaran dan Kuret: Pelebaran dan kuretase adalah sebuah prosedur aborsi bedah yang dilakukan selama masa kehamilan 12-15 minggu pertama. Pelebaran dan kuret mirip dengan aspirasi hisap dengan menggunakan kuret. Kuret adalah sebuah pisau yang panjang melingkar dan menggores lapisan plasenta dan janin dari rahim. Sebuah kanula mungkin akan dimasukkan untuk sedotan terakhir. Prosedur ini biasanya berlangsung selama 10 menit dengan kemungkinan tinggal 5 jam.
Copper-T: Cara kerjanya terutama mencegah sel telur dan sperma untuk bertemu. Copper-T membuat sperma sulit bergerak melalui saluran reproduksi wanita, dan mengurangi kemampuan sperma untuk membuahi telur. Bisa juga mencegah sel telur menanamkan diri di dinding uterus. Jadi telur pun tidak dapat menempel di dinding rahim. Jadi di sini pembuahan telah terjadi dan janin hidup tapi karena tidak dapat melekat di dinding rahim, janin itupun akhirnya hancur. Jadi seorang wanita dengan Copper-T membunuh anak-anak setiap kali terjadi pembuahan.
Apakah Anda berpikir, dengan salah satu cara, Anda dapat membenarkan pembunuhan-pembunuhan ini? Tentu saja TIDAK. Mereka juga memiliki hak untuk hidup.
Sumber : turnbacktogod.com