Aksi unjuk rasa memperingati satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang berlangsung kemarin Rabu (20/10/2010) di Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat dan dihadiri lebih dari 2.000 orang dari berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat ini berlangsung selama 7 jam.
Walau terlihat beberapa kali aksi dorong-mendorong, bakar-bakaran hingga kericuhan yang melibatkan demonstran dan aparat keamanan terjadi, pantauan Jawaban.com yang meliput langsung di depan Istana Negara, aksi kali ini dapat dikatakan berjalan damai dan lancar, tidak seperti yang terjadi di Jalan Kimia dan Jalan Diponegoro Jakarta Pusat yang diberitakan berlangsung panas hingga seorang mahasiswa terkena pantulan peluru aparat yang membuatnya mendapatkan perawatan medis.
Pada aksi kemarin Kepolisian menurunkan 2.483 anggota keamanan gabungan, termasuk Tim Penindak sejumlah 100 personel dengan senapan laras panjang, 293 anggota TNI dari Kodam Jaya, dan 300 anggota Satuan Pamong Praja DKI Jakarta. Selain itu, terlihat dua mobil water canon, dua kendaraan baracuda, dan 8 mobil ambulans.
Aksi demonstrasi tersebut mulai muncul pada pukul 10.45. Massa yang menamakan diri Pasar Lupa dan Transaksi Politik datang paling awal dan mengapling tempat di ujung barat Jalan Medan Merdeka Utara, diikuti Gerakan Gantung Koruptor (Gagak), dan Front Persatuan Rakyat (FPR), Sementara itu, demonstran pendukung kebijakan Presiden Yudhoyono Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS) pun membuntuti dengan menjaga jarak.
Pukul 12.00 Hujan yang mengguyur sempat membuat kerumunan massa di depan istana berkurang. Namun, menjelang pukul 13.00, hujan sudah reda dan ratusan massa kini memadati Jalan Medan Merdeka Utara. Rombongan yang baru tiba di silang Monumen Nasional itu antara lain Aksi Persatuan Oposisi Nasional dari GMNI UKI dan Jakarta Raya, JAMPER Jakarta, Forum Mahasiswa seKjabodetabek (FMSe), serta gabungan organisasi buruh. Pukul 14.00 demonstran semakin ramai dengan bertambahnya massa. Mulai terdengar seruan menggulingkan dan aksi membakar gambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pukul 15.00 Polisi juga sempat mengamankan seorang pria yang diduga mencopet sebuah ponsel di tengah kerumunan massa. Kericuhan terjadi pukul 16.00, satu watercanon sempat menyiram massa dan melepaskan gas air mata. Akibatnya Polisi mengamankan tiga orang yang berupaya melakukan tindakan anarki dalam unjuk Ketiganya diduga hendak merusak pagar berduri yang dipasang di depan Istana. Ketiga orang itu langsung ditarik petugas keamanan berpakaian preman dari kerumunan massa yang membawa bendera Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di ujung barat Jalan Medan Merdeka Utara.
Seusai menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya", pukul 17.00 massa dari BEM Se-Jabodetabek, Persatuan Oposisi Nasional, Kesatuan Mahasiswa Trisakti, dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia membubarkan diri dengan tertib melewati Jalan Medan Merdeka Barat. Setelah arus lalu lintas dibuka, para pengguna jalan yang melintas telihat berhenti, membuka kaca helm dan mengucek mata, karena radiasi gas air mata masih berhembus tipis di Istana Negara yang mulai gelap karena mendung menyelimuti kawasan tersebut.
Sumber : Jawaban.com/dpt