Dalam dua pekan terakhir, lintas manusia yang keluar dan masuk Distrik Wasior menjadi sangat sibuk. Salah satu sudut wilayah yang terletak di bibir perairan Teluk Wondama, Papua Barat itu tiba-tiba menjadi pusat perhatian berbagai kalangan, bahkan jajaran petinggi-petinggi negara.
Tidak ada yang tersisa di sana selain duka, kesedihan, kepedihan, dan pupusnya harapan dari ribuan warga yang mengalami kejadian itu. Wilayah yang tadinya indah dengan jalan berliku diapit bukit terjal menghijau di salah satu sisi dan deru pantai membiru di sisi lainnya. Keindahan bagai surga dunia itu terenggut setelah air banjir bandang bercampur lumpur datang dan menerjang batang pohon raksasa, bebatuan, bahkan menelan siapa saja yang dilaluinya, meluluhlantakkan apa saja yang tersisa.
Memang mereka tidak menyangka bahwa hujan deras yang sejak semalam mengguyur tanah tempat tinggal mereka akan menjadi ganas. Senin naas 4 Oktober itu, sebagian penduduk lelap dalam peraduan, berpikir bahwa genangan air di sekitar mereka merupakan hal biasa, yang terkadang terjadi saat hujan deras. Sebagian sempat lari melindungi diri, sebagian bahkan tidak sempat untuk bernafas ketika terjangan air menghempas wajah dan tubuh mereka, sebagian mereka terjepit batu dan batang kayu serta tergulung lumpur hingga akhirnya tewas.
Saat ini, Kota Wasior seperti kota mati karena banyakna penduduk yang mengungsi ke daerah sekitar. Rumah, kantor, sekolah, dan fasilitas umum lainnya juga menjadi korban, sebagian ikut rata dengan tanah. Di tengah duka seperti itulah, penduduk Wasior mendapatkan cinta yang luar biasa dari saudara-saudara mereka dari seluruh tanah air.
Ada cinta yang diberikan dari mereka yang berusaha keras memberikan perhatian. Perhatian bukan hanya datang dari pemerintah, melainkan dari seluruh masyarakat dari seluruh penjuru Indonesia termasuk para relawan yang tanpa lelah membantu seluruh proses tanggap darurat dan evakuasi korban. Selain relawan, jajaran pemerintah dan BUMN juga swasta ikut berlomba-lomba menunjukkan perhatian mereka.
Apapun kepentingan di balik semua itu, namun upaya mereka patut mendapatkan apresiasi karena telah meringankan sedikit beban korban banjir di awal masa tanggap darurat. Terima kasih untuk cinta yang telah kalian berikan kepada saudara-saudara kita di Wasior. Tunjukkanlah cinta itu ke seluruh negeri ini, khususnya kepada siapa saja yang membutuhkan.
Sumber : antaranews/lh3