Kekristenan Harus Waspadai Perkembangan Masalah GLBT

Internasional / 21 October 2010

Kalangan Sendiri

Kekristenan Harus Waspadai Perkembangan Masalah GLBT

Lois Official Writer
4672

Dr. Michael Brown percaya bahwa umat Kristen sudah kalah dari ‘peperangan’ ketika ada pendapat publik mengenai homoseksualitas dan isu identitas jenis kelamin. Buku-buku yang memihak kepada kaum gay saat ini malah sudah dibaca oleh anak sekolah dasar, guru-guru diberi mandat untuk menggunakan bahasa yang netral, aktivitas gay sudah diterima oleh Gedung Putih, dan para evangelis muda kelihatannya tidak mempermasalahkan pernikahan sesama jenis.

Meskipun demikian, gereja masih menganggap hal ini merupakan hal yang lazim, karena terjadi dimana-mana atau mereka berpendapat bahwa Yesus akan segera datang dan mungkin saja mereka berpikir bahwa mereka tidak akan lama lagi berada di dunia ini, kata Brown yang merupakan seorang Kristen Yahudi.

“(Kita bisa) menaruh kepala kita di pasir atau kita bisa melihat transformasi besar-besaran terjadi dalam masyarakat kita tepat di depan mata, dalam pengamatan kita,” katanya kepada para umat Kristen dalam Konferensi Nasional, Christian Apologetics di Charlotte, NC.

Penulis yang sudah menulis 20 buku ini, membicarakan kebangunan di Amerika, kebutuhan akan moral dan revolusi budaya dan menjangkau Yahudi melalui pelayanannya, tapi isu homoseksual tidak pernah berada dalam radarnya. “Hal ini bukan sesuatu yang masuk akal untuk diberikan fokus,” katanya enam tahun yang lalu. Sejak itu, dia sadar bahwa banyak umat Kristen yang juga menghindari topik ini.

“Definisi pria dan wanita terkikis tapi jangan cemas karena puji Tuhan, Anda mendapatkan ibadah yang indah minggu lalu,” katanya sarkastik. “Jangan biarkan saya mengganggu Anda dengan hal sepele seperti ini.”

Brown ingin umat Kristen bangun, sadar, dan membawa mereka mengerti apa yang terjadi di Amerika, khususnya mengenai masalah GLBT yaitu gay, lesbian, biseksual, dan transgender (orang yang mengubah jenis kelaminnya) ini. Harus ada yang menjangkau homoseksual, baik itu pria maupun wanita dengan belas kasih tapi di saat yang sama ada kegiatan gay yang perlu kita tentang.”

Sesungguhnya, Los Angeles Unified School District punya kebijakan ‘memastikan kesamaan derajat dan tidak diskriminasi’ bagi ‘siswa yang mempunyai isuc jenis kelamin’. Di San Fransisco, kebijakan sekolah untuk kamar kecil mengatakan, “Para murid punya akses ke kamar kecil sepadan dengan identitas jenis kelamin mereka secara nyata dan konsisten di sekolah.” Dengan kata lain, jika Joey dapat meyakinkan dirinya sebagai Jane, maka dia bisa memakai locker dan kamar mandi wanita, Brown menyimpulkan.

Saat ini, begitu banyak buku yang diterbitkan untuk mereka. Banyak murid yang disurvey tentang jenis kelamin mereka, mereka ungkapkan terang-terangan. Bahkan, guru-guru diharuskan tidak memanggil ‘boys and girls’ (anak laki-laki dan perempuan) tapi ‘friends’ (teman).

Brown mengajak kita semua untuk bangun dan bangkit untuk menyikapi hal ini. Jangan lagi kita pandang sebelah mata, karena kita memang diciptakan sepasang, wanita dan pria.

Sumber : christianpost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami