Pernikahan dibuat di surga tapi dapat dihancurkan di bumi! Pertengkaran konyol, lalu Anda mendaratkan ciuman dan semuanya kembali baik-baik saja dalam hitungan menit. Sebenarnya, pertengkaran dapat membuat hubungan menjadi lebih baik; karena pernikahan akan menjadi suatu hal yang membosankan jika Anda tidak memiliki sedikit perbedaan. Namun konflik yang menemukan jalan buntu dimana salah satu pasangan tidak siap untuk mengakui kekalahan akan merugikan pernikahan.
Konflik terjadi dalam semua bentuk hubungan, tetapi di dalam pernikahan, konflik dianggap memiliki proporsi yang lebih mengkuatirkan karena adanya faktor emosi yang melekat dalam hubungan. Penelitian mengungkapkan bahwa pria dan wanita merasa lebih mudah untuk menyelesaikan konflik dengan orang asing yang bukan pasangan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa dalam suatu hubungan khususnya pernikahan, konflik menjadi suatu hal yang lebih sulit untuk ditangani.
Konflik dalam pernikahan dapat mencakup semua topik mulai dari keuangan, tanggung-jawab dan tugas-tugas rumah tangga, keputusan yang berhubungan dengan anak-anak, hubungan dengan mertua, dll. Seringkali tanpa Anda sadari Anda sudah berada di dalam konflik. Itu adalah hal yang normal dan pasti akan terjadi di antara sepasang manusia dalam pernikahan. Pada kenyataannya, bukan konflik yang dapat menentukan nasib pernikahan, namun bagaimana Anda menangani konflik dan berupaya menemukan jalan keluar. Beberapa saran yang dapat Anda ikuti:
1. Coba Dan Tetap Fokus
Jika Anda sedang berdebat tentang keuangan misalnya, jangan seret-seret isu lain yang tidak ada hubungannya seperti bagaimana ia lupa untuk membuang sampah minggu lalu. Jangan menyinggung masa lalu atau mengutarakan keluhan yang akan membuat pasangan Anda merasa defensif dan bungkam.
2. Coba Dan Dengarkan
Dengarkan apa yang pasangan Anda katakan. Dalam setiap hubungan terlebih di dalam pernikahan, komunikasi adalah hal yang sangat penting. Dan bagian yang sangat penting dalam komunikasi tidak hanya mengungkapkan apa yang Anda rasakan, tetapi juga menyediakan banyak waktu untuk mendengarkan. Dalam menangani konflik, mendengarkan jauh lebih penting.
Luangkan waktu sejenak untuk berhenti berpikir tentang diri Anda dan apa yang ingin Anda katakan dan berikan perhatian penuh kepada apa yang pasangan Anda ingin sampaikan. Buka pikiran Anda dan cobalah serap semuanya, baik maksud maupun emosi yang melandasi pasangan Anda ketika ia menyampaikan sesuatu. Dan jangan langsung rumuskan terlebih dahulu apa yang akan menjadi jawaban Anda – hal itu justru akan menutup jalan bagi Anda untuk menjadi seorang pendengar yang efektif.
3. Coba Dan Tetap Tenang
Sedapat mungkin, meskipun kelihatannya mustahil, cobalah untuk tidak terlalu gelisah. Terlebih lagi, jangan mengurung diri. Hal ini hanya akan membuat pasangan Anda merasa tidak berdaya dan juga dapat menimbulkan kebencian yang akan mengakar dan memperburuk situasi. Anda mungkin masih bisa mengikuti mood dengan pergi meninggalkan pasangan Anda serta membanting pintu ketika masih berpacaran, namun pasangan Anda tidak akan mentoleransi hal tersebut untuk waktu yang lama. Menyalahkan pasangan dan menjadi jahat juga tidak akan memecahkan masalah. Jika Anda merasa Anda terlalu marah untuk dapat berdiskusi secara rasional, tarik nafas panjang atau minta waktu tenang sejenak. Tapi jangan tunda pembicaraan itu terlalu lama. Hal terbaik adalah mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut ketika Anda sudah lebih tenang dan Anda tidak akan mengatakan sesuatu yang akan Anda sesali kemudian. Hindari untuk menyerang secara pribadi yang justru akan membuat situasi semakin memanas. Mengatakan sesuatu yang menyinggung tentang dirinya atau bagaimana menjengkelkannya sikap ibunya hanya akan membuat situasi semakin buruk.
Sumber : futurescopes.com