Diputusin memang menjadi suatu hal yang berat bagi siapapun yang menghadapinya. Saat itu Anda sedang melewati fase dimana Anda merasa seperti seorang pecundang dan meragukan diri sendiri. Harga diri Anda menjerit dan Anda berpikir apa yang bisa Anda lakukan agar semuanya menjadi lebih baik, bagaimana Anda bisa melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan dengan benar. Jika ‘doi’ memutuskan Anda karena adanya orang ketiga, Anda mungkin akan merasa lebih buruk lagi. Anda semakin merasa menderita dengan sebuah pemikiran, apa yang ‘dia’ punya yang tidak Anda miliki atau bagaimana ‘mereka’ saat ini sedang menikmati indahnya kebersamaan yang dulu pernah Anda rasakan.
Namun jika Anda diam sejenak dan melihat segala sesuatu dengan lebih baik, Anda akan menyadari bahwa semua kesakitan yang Anda rasakan hanya akan menyebabkan kerusakan pada kesehatan emosional Anda yang sudah rapuh. Daripada melihat kegagalan atau mengapa hubungan Anda tidak berhasil, Anda perlu mengambil pandangan yang berbeda. Coba pikirkan, mengapa Anda menjadi lebih baik tanpa dirinya, dan bagaimana Anda pada akhirnya terbebas dari semua konflik berkepanjangan yang menyertai hubungan Anda dengan dirinya.
Bawa diri Anda untuk berpikir positif dan coba renungkan bagaimana hubungan ini mungkin tidak akan membawa kebaikan bagi Anda.
Berikut adalah 5 alasan utama kenapa Anda harus tetap bahagia meskipun baru saja diputusin:
1. Anda dapat bernafas lega.
Menarik nafas lega bisa dijadikan sebagai pelepasan besar-besaran dari semua hal yang selama ini terpendam di dalam diri Anda. Ada banyak alasan bagi Anda untuk melakukan hal ini. Dan Andapun bisa terbebas dari perasaan kuat yang mengikat Anda selama ini. Cobalah untuk mengingat hal-hal yang membuat Anda sangat tidak nyaman ketika masih berhubungan dengan dirinya. Apakah dia adalah tipe pencemburu dan terlihat tidak senang ketika Anda memandang atau berbicara dengan lawan jenis. Atau dia adalah tipe posesif yang selalu menuntut Anda untuk memperhatikan dirinya setiap saat. Atau mungkin ‘doi’ adalah tipe dominan yang selalu berusaha mengontrol diri Anda sepenuhnya. Atau mungkin sangat emosional dan seringkali meledak dalam amarah. Atau lebih buruk lagi, bertindak kasar jika sesuatu terjadi tidak seperti yang diinginkannya. Dan tentu saja, bagaimana Anda merasa begitu tersiksa karena ‘doi’ telah berlaku tidak setia dan mengkhianati Anda. Anda bisa benar-benar yakin dan bersyukur Anda tidak perlu lagi terlibat dalam hubungan yang seperti itu.
2. Tak perlu lagi mentolerir semua kebiasaan jelek sang mantan yang menjengkelkan.
Anda bisa membuat daftar semua kebodohan, hal-hal menjengkelkan, menyebalkan atau bahkan hal-hal yang benar-benar membuat Anda muak dari apa yang pernah mantan lakukan. Betapa beruntungnya Anda tidak perlu lagi melihatnya mengupil di depan umum. Atau mengeluarkan suara yang tidak sopan ketika sedang berkumpul bersama orang lain. Atau bagaimana ia minum terlalu banyak dan mulai berulah di depan umum sehingga membuat Anda malu. Jika Anda tidak cukup memiliki daftar kejelekan yang dimiliki sang mantan, Anda bisa meminta tolong teman Anda yang memang tidak suka kepadanya. Anda akan terkagum-kagum melihat bahwa ‘doi’ sebenarnya tidak pantas bagi Anda. Amanda, seorang mahasiswi dari kampus ternama, sangat kecewa ketika diputuskan oleh mantannya yang telah menjadi pacarnya selama enam bulan. Sampai akhirnya Amanda bicara dari hati ke hati dengan teman-temannya dan menemukan sesuatu yang telah diketahui oleh teman-temannya namun mereka segan untuk mengatakan langsung kepada dirinya. Brad selalu menggoda mereka setiap kali Amanda sedang tidak berada bersamanya. Amanda malu, namun akhirnya menyadari betapa ia sangat beruntung bisa lepas dari seorang pria yang selalu mencari cinta dalam hidupnya!.
3. Menemukan diri sendiri.
Ini adalah saatnya untuk kembali membangun identitas Anda. Seringkali dalam suatu hubungan, kita cenderung menghabiskan begitu banyak waktu hanya dengan dia sehingga kita melupakan diri kita yang sebenarnya. Dalam upaya untuk menyenangkannya atau menjaga pasangan Anda bahagia, Anda mungkin melakukan hal-hal yang sebenanya ‘bukan’ Anda dan mengabaikan untuk menjadi diri Anda sendiri. Temukan kebutuhan diri Anda kembali. Seringkali, agar bisa selalu bersamanya, sebagian besar telepon ataupun pertemuan Anda hanya dengan dirinya dan mengesampingkan orang lain maupun aktifitas lainnya. Dan akan semakin menyesakkan jika mantan Anda tidak memberikan ruang yang cukup bagi Anda dan terus-menerus berada di sekitar Anda. Hargai waktu yang Anda miliki saat ini dimana Anda memiliki banyak waktu untuk diri Anda sendiri. Anda mungkin akan terkejut ketika Anda menyadari betapa Anda sangat menikmati saat-saat seperti itu.
4. Melakukan hal-hal yang dulu selalu dilarang olehnya.
Saat ini pikirkan semua hal yang dulu selalu dilarang oleh sang mantan karena tidak sesuai dengan ide maupun hobi mereka. Anda juga bisa bertemu dengan teman-teman yang dulu telah Anda abaikan atau mantan Anda memang tidak tertarik untuk berteman dengan mereka. Atau Anda juga bisa mendaftar di kelas seni karena dulu sang mantan seringkali mengeluh bagaimana Anda mengabaikan dirinya ketika Anda sedang asyik dengan hobi Anda. Pikirkan hal ini: Jika semua hal itu adalah siksaan bagi Anda namun dulu Anda lakukan demi dia, maka sekarang Anda tidak perlu lagi menderita dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya diributkan dan siapa yang menang atau kalah.
5. Memperluas cakrawala.
Dan dengan melakukan semua hal itu berarti Anda telah merasa bebas untuk melakukan apa saja yang Anda mau. Atau Anda mulai bisa bergaul dengan siapa saja tanpa merasa bersalah. Tetap jalani hidup dengan ringan dan bersenang-senanglah. Jangan terlibat dulu dengan hubungan yang serius atau intens setelah Anda baru saja mengakhiri sebuah hubungan yang pahit dan Anda tidak ingin mengalaminya lagi bukan? Kuncinya adalah bersenang-senang dan ekspresikan kebebasan Anda sekali lagi.
Sumber : futurescopes.com