Rosh Hashanah, Penantian Akan Penggenapan

Kata Alkitab / 14 September 2010

Kalangan Sendiri

Rosh Hashanah, Penantian Akan Penggenapan

Puji Astuti Official Writer
9319

Rosh Hashanah, adalah salah satu hari besar bagi bangsa Israel atau kaum Yahudi dan biasanya dikatakan sebagai “Tahun Baru Yahudi.” Peringatan Rosh Hasanah ini dilakukan di bulan Tishri, bulan ketujuh di kalender Yahudi. Rosh Hasanah merupakan salah satu dari tiga hari raya utama bagi kaum Yahudi, yaitu: Rosh Hasanah, Yom Kippur dan Sukkot.

Bulan Tishri dimulai sekitar minggu ke tiga di bulan September atau minggu pertama bulan Oktober. Untuk di tahun 2010 ini, Rosh Hashanah jatuh pada tanggal 8 hingga 10  September 2010. Anda bisa menemukan referensi tentang perayaan Rosh Hashanah ini di Keluaran 12:2, “Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.”

Lalu bagaimana bulan Tishri bisa dijadikan perayaan tahun baru? Hal ini mungkin karena kalimat “hari pertama bulan Tishri” dalam bahasa Ibrani dapat dihubungkan dengan kalimat “pada mulanya.” Inilah kemungkinan banyak ahli mengartikan bahwa ada indikasi penciptaan dunia terjadi pada awal bulan Tishri. Kesimpulan ini adalah hasil penelitian para Rabbi dengan menggunakan berbagai metode.

Selain itu di bulan ini juga ada perayaan terompet, Imamat 23:23-24 : TUHAN berfirman kepada Musa: “Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus.”

Rosh Hashanah juga dikenal sebagai Yom ha-Din (Hari Penghakiman), dan juga awal dari perayaan “Yomin Noraim” (Sepuluh Hari Pengagungan), dan juga “Sepuluh Hari Pertobatan” yang termasuk dalam Yom Kippur.

Hari Pertobatan dan Hari Penghakiman diperingati selama dua hari. Di hari pertama mereka yang menganut Yahudi orthodox melakukan “tashlich”, yaitu membersihkan tubuh dengan air dan mengosongkan saku atau melemparkan remah roti ke air. Hal ini adalah tindakan simbolis atas apa yang dituliskan pada Mikha 7:19, Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.”

Pada tahun baru itu, keluarga merayakan dengan makan kue madu, minum anggur dan Apple yang dimakan dengan madu sebagai simbol untuk tahun yang manis dan bahagia. Pada hari keduanya, buah yang belum di makan pada musim itu disajikan. Selain itu roti Hallah yang dipotong setengah melambangkan mahkota menjadi makanan tradisional yang wajib hadir di tahun baru.

Di Sinagoga, ibadah difokuskan kepada instropeksi diri dan pertobatan. Ini adalah waktu untuk melihat dosa apa yang ada dalam hidup seseorang dan menjadi momentum untuk meninggalkan hal tersebut. Untuk itulah mengapa pada perayaan Rosh Hasanah ini juga disebut sebagai “Hari Pertobatan”.

Penggenapan dalam Perjanjian Baru

Melalui kedatangan Yesus Kristus, Allah menggenapkan Sabat terakhir. Dengan karya salib Yesus Kristus umat manusia dibebaskan dari dosa. Yesus, Sang Mesias menjadi korban bagi dosa manusia. Jika kita mengaku dosa kita dan datang kepada Yesus Kristus, maka dapat dipastikan bahwa nama kita tertulis dalam kitab kehidupan (FIlipi 4:3; Wahyu 3:5).

Hari penghakiman akan segera datang. Kematian Yesus menyatakan bahwa dosa harus dihakimi, dan dengan cara demikian Ia mengambil posisi kita yang seharusnya dihakimi. Namun Yesus menanggung dosa kita, dan menjalani hukuman yang harusnya kita terima. Namun kemenangan-Nya yang dibuktikan dengan kebangkitan-Nya telah menyatakan bahwa Tuhan menunjuk Yesus Kristus sang penebus itu sebagai Hakim pada hari terakhir nanti (Yohanes 4:21-27; 12:31 dan Kis 17:31).

Hari Penghakiman itu akan tiba ketika terompet ditiup dan Yesus sang Mesias datang untuk kedua kalinya ke bumi ini (1 Tes 4:16; I Kor 15:52). Pada hari tersebut Ia akan memimpin pengadilan sorgawi. Untuk itu kita dipanggil agar bertobat dan merayakan Penciptaan Baru yang ada di dalam Yesus Kristus itu serta menantikan kedatangan-Nya kembali dalam kepenuhan-Nya ketika Yesus kembali sebagai Hakim.

Halaman :
1

Ikuti Kami