Barry D. merupakan generasi awal yang memprakarsai industri musik rohani instrument. Dia mendorong pertumbuhan jazz konvensional rohani dan menciptakan gemerlapnya jazz modern. Melalui karirnya, Barry D. sebagai seorang pianis, produser, penyanyi, dan pencipta lagu tersebut mengesankan banyak orang dengan awal sebagai seorang pianis muda berumur 8 tahun. “Suatu pagi, saya duduk di gereja,” ingat Barry, “dan saya mendengar sebuah suara, “Saya ingin bermain piano.” Suara itu nyata dalam pikiran saya.
“Kami berjemaat di gereja yang kecil dan tidak punya uang untuk menyewa seorang musisi, jadi banyak kebaktian yang tidak diiringi dengan musik. Tuhan menaruh suara itu dalam hati saya untuk bermain piano dalam kebaktian dan memberikan saya kemampuan untuk bermain lagu yang belum pernah saya mainkan sebelumnya. Itu merupakan kejadian yang menakjubkan, saya tahu itu berasal dari Tuhan. Pada saat itulah, saya bekerja menurut apa yang Tuhan berikan pada saya.”
Kemampuan Barry D. meningkat dengan pesat dalam mempelajari, mempraktekkan, membuat, dan berlatih. Sebelum ulang tahunnya yang keempat belas, dia sudah menulis, mendanai, dan memproduksi demo album pertamanya. Disiplin dan inspirasi bersatu membuka jalan bagi Barry D. dalam bersekolah di Sekolah Seni yang bernama New World School, Florida yang bergengsi.
Dia menjadi orang pertama di kelasnya. Dia mengganti hal teoritis menjadi praktek yang sesungguhnya, dan untuk pertama kalinya dia menemukan dirinya dikelilingi oleh para musisi yang mempunyai kemampuan yang luar biasa seperti Grammy Winner Roy Hargrove, Lalah Hathaway, Delfeyo Marsalis, Geoff Keezer, Paula Cole, dan banyak lainnya.
Setelah suatu pertunjukan di TV nasional, salah satu agensi yang paling diminati berharap dapat menaunginya. Namun Barry D. memilih untuk tetap dalam jalur yang diinginkannya. Akhirnya Barry yang saat itu berumur 23 tahun menjadi pemimpin pujian dari 1200 jemaat. Posisi ini mungkin membuatnya ber-ego besar tapi dia dengan cepat menilai bahwa tugasnya adalah membangun kekompakan. “Sangat sulit, tapi Tuhan sudah mengeluarkan kesombongan itu dalam diri saya. Dia menunjukkan kepada saya bahwa ini bukan tentang talenta saya, tapi tentang Pemberi talenta tersebut. Ini tentang tujuan-Nya dan apa panggilan saya, dimana memberikan Injil kepada yang terhilang. Hal ini membantu saya untuk mengerti bagaimana pelayanan yang sesungguhnya. Pelayanan yang sesungguhnya bukan tentang ketenaran, bermain piano sambil berpikir Anda adalah yang terbaik. Pelayanan yang sesungguhnya adalah dengan menjadi rendah hati dan menaruh diri Anda pada posisi untuk memberkati orang lain. Hal ini membuat Tuhan berinvestasi dalam diri Anda dan Anda akan menginvestasikannya pada orang lain.”
Setelah dipersenjatai oleh inspirasi dan disiplin dan beberapa pelajaran tentang kerendahan hati, Barry D. akhirnya memahami panggilan yang sesungguhnya, untuk menulis, merekam, dan menampilkan karya lagu untuk gereja Tuhan. Baginya, membuat musik sama seperti menghubungkan dirinya dengan Tuhan dan menjadi alat komunikasi untuk umat Tuhan. Jelas bagi Barry D. musik lebih seperti percakapan daripada sebuah konser.
Discography :
Handprint
The Piano Player
Born To Play (2009)
Sumber : berbagai sumber/lh3