Tawur atau melempar uang di Jembatan Sewo, di ujung Subang, Jawa Barat, adalah bagian dari hal mistik yang ada di sana. Bila ingin melewati jembatan tersebut dengan aman, sebagian masyarakat setempat percaya dengan melemparkan uang di jembatan tersebut akan memberikan keselamatan bagi penggunanya.
Uang receh Rp 500 hingga lembaran Rp 10.000 menjadi sasaran empuk bagi masyarakat yang menanti di tepi jembatan penghubung Subang dan Indramayu tersebut. “Saya yang tua, paling banyak dapat Rp 15 ribu,” ujar seorang pengais tawur, Sukardi (65).
Sebagian warga tersebut mengumpulkan pundi-pundi rejeki dari jalanan ini hanya bermodal pakaian kumal dan topi dengan senjata utamanya galah. Dengan langkah cepat, mereka beradu memungut uang receh tersebut. Padahal laju kendaraan yang melewati jembatan itu terbilang kencang. Tawur ini ada sejak tahun 1900-an. Mereka kembali lagi dan makin banyak jika arus mudik dan balik Lebaran tiba.
Menurut warga asli dan juga sebagai sesepuh di daerah itu, H. Nasori (64) sebenarnya aparat desa setempat pernah melarang dan menangkapi warga yang membahayakan diri sendiri pada tahun 1996. Warga yang mengais tawur itu tetap tidak kapok. Tiga hari kemudian, menurut Nasori, polisi itu didatangi dan dicekik penunggu jembatan Sewo, yang disebut-sebut makhluk gaib itu.
Meskipun tidak ada keterangan dari polisi apakah korban benar-benar dicekik oleh penunggu atau mungkin dibunuh, warga setempat percaya bahwa ini ulah penunggu jembatan tersebut. Nasori menambahkan, ada juga kejadian aneh lainnya. Kala itu ada seorang anak kecil yang mengais tawur ditabrak bus besar. Anehnya, anak itu tak terluka sedikit pun. “Saya nggak tahu siapa yang menyelamatkan anak itu,” ungkapnya.
Menurut pantauan dari Tribunnews.com, sebuah pos polisi berdiri tegak di samping Jembatan Sawo. Bukannya mengatur lalu lintas atau melarang aksi nekat para pengais tawur itu, lima petugas yang ada di pospol itu justru asyik dengan kegiatan mereka masing-masing.
Hanya percaya pada Tuhan saja, kita dapat memperoleh keselamatan. Baik itu menyerahkan keselamatan kita selama dalam perjalanan maupun mendapatkan keselamatan yang abadi. Sungguh sangat disayangkan, demi uang orang dapat membahayakan hidupnya dan percaya bahwa penunggu jembatan menjaga mereka.
Sumber : kompas/lh3