Menyeimbangkan Pekerjaan Dan kehidupan Berkeluarga

Marriage / 10 September 2010

Kalangan Sendiri

Menyeimbangkan Pekerjaan Dan kehidupan Berkeluarga

Lestari99 Official Writer
3575

Berdasarkan studi nasional, mayoritas pekerja Amerika percaya mereka tidak memiliki waktu yang cukup dengan anak-anak mereka, pasangan mereka bahkan diri mereka sendiri. Bahkan setiap tahun, orang Amerika menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda dan keluarga mengalami kesulitan untuk menemukan keseimbangan? Apakah hidup menjadi begitu sibuk sehingga Anda seolah-olah hanya melihat pasangan Anda datang dan pergi? Apakah Anda masih memiliki waktu bersama dengan keluarga? Belum lagi waktu berdua dengan pasangan Anda! Jika Anda bergumul untuk menyeimbangkan antara pekerjaan, keluarga dan segala aktivitas lainnya di dalam hidup Anda, Anda tidak sendirian. Dengarkan ini:

  • Pada tahun 2004, 81% responden di Monster.com dalam survey Kerja/Hidup dilaporkan tidak senang dengan keseimbangan kerja/hidup mereka.
  • Bulan Juni 2006, 80% dari pasangan yang menikah di Amerika Serikat memiliki penghasilan ganda.
  • 40% karyawan bekerja lembur dan membawa pekerjaannya ke rumah sedikitnya sekali dalam seminggu.
  • 88% karyawan berkata mereka berjuang keras untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa pernikahan menjadi suatu hal yang berat ketika Anda memiliki anak-anak. Berdasarkan analisis dari 90 penelitian yang melibatkan 31.000 orang menikah, menurunnya kepuasan dalam pernikahan setelah lahirnya anak pertama adalah 42% lebih besar dimiliki orangtua zaman sekarang bila dibandingkan dengan para pendahulunya. Kepuasan bahkan terus menurun – meskipun hanya sedikit – dengan kelahiran anak-anak berikutnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa 1/3-1/2 pasangan orangtua baru, mengalami tekanan dalam pernikahan sebagaimana pasangan yang diterapi akibat memiliki pernikahan yang bermasalah.

Salah satu komponen utama untuk memperkuat pernikahan Anda adalah memastikan bahwa Anda memiliki waktu yang cukup untuk bersama. Sekarang kita tahu bahwa banyak dari Anda pasti memiliki alasan mengapa Anda tidak dapat menemukan waktu untuk menghabiskannya bersama-sama. Kami di sini untuk memberitahu Anda bahwa Anda dapat melakukannya! Hubungan dari pasangan yang sehat tidak menemukan waktu untuk menghabiskannya mersama-sama, tapi mereka meluangkan waktu untuk bersama. Mungkin Anda telah menyakinkan diri sendiri bahwa Anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk menjadwalkan kebersamaan dalam keseharian Anda dengan pasangan, namun itu sesungguhya tidaklah demikian. Anda memiliki waktu untuk melakukan apapun yang ingin Anda lakukan. Dan jika Anda tidak meluangkan waktu bersama dengan pasangan, maka Anda akan memakai waktu tersebut untuk sesuatu yang kurang penting.

Orantua memerlukan waktu pribadi untuk merasakan bahwa mereka tidak hanya sebagai pasangan orangtua tapi juga partner. Jika Anda selalu mendorong pasangan Anda untuk mendampingi anak-anak, maka waktu akah berakhir dengan tumpukan cucian, atau terus mengecek kemajuan proyek pekerjaan Anda dari rumah – Anda mungkin akan mempertimbangkan apa yang sedang Anda ajarkan kepada anak-anak Anda. Bagaimana Anda memperlakukan pasangan Anda, apakah Anda sedang memberikan teladan bagi anak-anak Anda bagaimana Anda berharap mereka memperlakukan pasangan mereka di masa depan? Mungkin tidak. Meluangkan waktu bersama pasangan Anda tidak hanya membuat Anda berdua menjadi lebih dekat, tapi juga mengajarkan kepada anak-anak Anda bahwa pernikahan haruslah menjadi nomor satu dalam hubungan manusia.

Rencana Allah dalam hidup Anda bukanlah kelelahan dan frustrasi dengan jadwal yang sibuk dan kehilangan waktu bersama keluarga Anda. Rencana Allah dalam kehidupan Anda adalah hidup berkelimpahan! Yohanes 10:10 berkata, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Seringkali kita mendengar para pasangan mengeluhkan bagaimana stresnya menjalani kehidupan mereka yang sibuk. Bekerja penuh waktu, pergi ke sekolah, membesarkan anak, melayani di gereja, dan banyak lagi. Kemudian mereka bertanya-tanya kenapa pernikahan mereka menghadapi masalah?

Jika Anda berdua bekerja penuh waktu, maka tidak heran jika Anda mengalami kesulitan untuk berkomunikasi. Pikirkan hal ini: Berapa banyak jam bangun yang Anda dan pasangan miliki setiap hari? Jika Anda tidak dapat meluangkan bahkan hanya beberapa menit setiap hari untuk berbicara dan berhubungan, maka Anda sedang menuju ke dalam masalah.

Pertanyaan utamanya adalah: Apa yang paling penting bagi Anda pada tahap ini? Hal itu seharusnya adalah kepentingan utama untuk terhubung dengan pasangan Anda dan memberikan keamanan kepada anak-anak Anda melalui pernikahan orangtuanya yang kuat. Jika Anda memiliki pilihan, jangan pernah sesali keluarga Anda. Anda hanya memiliki satu kesempatan bersama dengan mereka. Mengurangi jam lembur Anda dapat memberikan Anda waktu dan energi yang Anda butuhkan satu sama lain dan juga dengan keluarga Anda. Kita hidup dengan sebuah kebohongan bahwa kita dapat memiliki semuanya, kita dapat melakukan semuanya dan kita layak mendapatkan semuanya. Dan ketika kita mencoba untuk melakukannya, ada harga yang harus dibayar dan seringkali anak-anak dan hubungan pernikahan yang harus menderita.

Mungkin bila salah satu dari Anda berhenti bekerja atau mengurangi jam kerja adalah sesuatu yang tidak mungkin. Mungkin penghasilan ganda Anda berdua dibutuhkan. Dalamn kasus tersebut, Anda perlu melakukan upaya bersama untuk memiliki beberapa menit sehari hanya untuk Anda dan pasangan Anda. Wajib hukumnya bagi Anda untuk memiliki setidaknya beberapa menit dimana Anda berdua dapat berkomunikasi. Hal ini akan membuat pernikahan Anda menjadi prioritas dan memberikan pemeliharaan preventif yang dibutuhkan.

Anda lihat, selama masa-masa sibuk dalam kehidpan Anda, Anda perlu menetapkan prioritas, dan prioritas utama Anda haruslah Tuhan, pasangan Anda, dan anak-anak Anda. Untuk itu, apa yang harus Anda lakukan setelah prioritas tersebut terserah kepada Anda dan pasangan Anda. Akan ada banyak waktu lowong untuk melakukan aktivitas lain di masa kehidupan Anda lainnya. Ingat: “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya” (Pengkhotbah 3:1).

Sumber : crosswalk
Halaman :
1

Ikuti Kami