Pendeta Homoseksual, Guncang Umat Kristen Malaysia

Nasional / 7 September 2010

Kalangan Sendiri

Pendeta Homoseksual, Guncang Umat Kristen Malaysia

Puji Astuti Official Writer
4386

Pendeta Ou Yang Wen Feng, nama tersebut menggoncang komunitas Kristen Malaysia. Pasalnya, Pendeta Feng adalah pendeta Malaysia pertama yang mengakui secara terbuka bahwa dirinya adalah homoseksual. Ou Yang Wen Feng yang ditasbihkan sebagai pendeta pada tahun 2007, dan melayani hingga kini di gereja Metropolitan Community Church (MCC) di New York, Amerika. Namun pada tahun 2010 ini, dirinya menyatakan akan kembali ke Malaysia dan mendirikan gereja di negara tersebut. Pada hal, di negara Malaysia yang menerapkan hukum Islam, homoseksual adalah sebuah kejahatan dan bisa dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.

Dalam pernyataannya yang dimuat di laman MCC, Pendeta Feng menyatakan bahwa gerejanya ini merupakan bagian dari kegerakan internasional gereja Kristen untuk menjangkau semua orang, termasuk homoseksual, bisexual dan transsexual.

Dalam pernyataannya kepada harian The Star, Pendeta Feng menyatakan bahwa gereja yang ia dirikan adalah sebuah tempat “dimana semua orang merasa aman dan diterima.”

Gereja ini selama tiga tahun berlangsung secara diam-diam di Kuala Lumpur. Menurut Pendeta Feng, dirinya hanya memotivasi agar orang-orang Kristen yang bergabung dengan gerejanya berani menyatakan diri dan menjalani kehidupan secara otentik.

Dirinya menyatakan bahwa gerejanya merangkul semua orang, bahkan para transseksual dan heteroseksual. Pendeta Feng menyatakan ingin membantu masyarakat dan agar mereka menyadari bahwa mereka “tidak sendiri dalam pertempuran.”

Keberadaan gereja ini sendiri menjadi motivator bagi penggerak kebebasan homoseksual. Mencuatnya isu gereja gay di Malaysia ini, dimanfaatkan oleh kelompok tersebut untuk membangun momentum dan menyuarakan agar pemerintah melonggarkan tekanan pada kaum homoseksual.

Gereja tentu saja harus merangkul semua orang termasuk mereka yang  homoseksual dan juga transgender. Namun hal tersebut dilakukan untuk mengenalkan mereka kepada kebenaran dan membawa mereka untuk mengalami pertobatan, bukan malah mendukung dan membiarkan mereka hidup dalam keadaan tersebut. Alkitab sudah jelas menyatakan bahwa homoseksual adalah dosa, tidak sepatutnya gereja kompromi dalam hal ini. 

Sumber : Berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami