Mungkin inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, seorang perwira TNI aktif secara terang-terangan mengkritik Presiden yang tak lain adalah panglima tertinggi di kemiliteran.
Adalah Kolonel Adjie Suradji yang menuliskan uneg-unegnya terhadap kepemimpinan SBY di salah satu surat kabar terkemuka di Indonesia yang terbit hari ini. Dalam tulisan opini yang berjudul "Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan" tersebut, Adjie menguraikan bagaimana presiden yang sekarang masih belum bisa mengatasi masalah yang sudah lama ada di dalam negeri.
"Sayang, hingga presiden keenam (SBY), ada hal buruk yang tampaknya belum berubah, yaitu perilaku korup para elite negeri ini. Akankah korupsi jadi warisan abadi? Saatnya SBY menjawab. Slogan yang diusung dalam kampanye politik, isu 'Bersama Kita Bisa' (2004) dan 'Lanjutkan' (2009), seharusnya bisa diimplementasikan secara proporsional."
"...SBY yang dipilih 60 persen rakyat kenyataannya masih memimpin seperti sebagaimana para pemimpin yang dulu pernah memimpinnya.."
"..Dalam konteks korupsi yang kian menggurita, tersisa pertanyaan, apakah SBY hingga 2014 mampu membawa negeri ini betul-betul terbebas dari korupsi.."
Meski Indonesia sudah berada dalam era reformasi, tindakan Adjie ini tidak diperbolehkan. Dalam kemiliteran, seorang anggota dilarang mengkritik atasannya, apalagi panglima tertinggi. Atas perbuatannya tersebut, kini Adjie harus menanti sanksi dari korps dimana ia bernaung.
Sehari-hari, Kolonel Adjie Suradji bertugas di Dinas Kepersonaliaan Mabes TNI AU.
Sumber : berbagai sumber