Presiden SBY Cinta Damai?

Dalam pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (1/9) lalu dalam menanggapi memanasnya hubungan Indonesia – Malaysia akibat insiden penangkapan petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan, presiden menyatakan lebih memilih jalur diplomasi.

“Terhadap insiden ini, kita semua sangat prihatin, dan saya ingin agar masalah ini segera di selesaikan secara tuntas, dengan mengutamakan langkah-langkah diplomasi. Saya ingin mengatakan bahwa sejak terjadinya kasus ini pemerintah telah bertindak. Sistempun telah bekerja,” demikian ungkap Presiden Susilo di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.

Presiden menginginkan kedamaian tetap terjaga, hal ini di dasari oleh beberapa alasan, pertama hubungan kekerabatan antara Indonesia – Malaysia, kedua sekitar 2 juta tenaga kerja Indonesia bekerja di Malaysia, dan ketiga  besarnya investasi Malaysia di Indonesia.

Namun pernyataan Presiden SBY yang ingin tetap menjaga kedamaian hubungan Indonesia – Malaysia ini sepertinya tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat. Ribuan orang Indonesia menyatakan kekecewaannya atas pernyataan presiden tersebut melalui jejaring sosial Facebook dan Twitter. Tidak sedikit yang meminta presiden bersikap tegas terhadap Malasia sehingga Indonesia tidak diremehkan lagi oleh negara tetangga tersebut.

Dengan pernyataan Presiden Susilo kemarin, hubungan damai terhadap Malaysia mungkin dapat tetap terjaga, namun apakah presiden bisa berdamai dengan masyarakat Indonesia yang merasa dilukai oleh pernyataan presiden  tersebut? Berdiplomasi dengan rakyat Indonesia sepertinya lebih sulit daripada dengan negara tetangga kita itu.

Sumber : Jawaban.com

Halaman :

1

1. Natal
2. Bahan Khotbah
3. Theresia Fasya
4. Kuis Alkitab
5. Ayat Alkitab

Related Articles