Sebenarnya Dia Anak Yang Baik, Cuma...

Parenting / 20 August 2010

Kalangan Sendiri

Sebenarnya Dia Anak Yang Baik, Cuma...

Puji Astuti Official Writer
3386

“Sebenarnya dia anak yang baik, cuma sedang mencari jati dirinya..”

Sebagian besar orangtua akan berkata demikian tentang anak mereka yang memasuki pubertas masa remaja mereka. Namun sebenarnya, hal itu seringkali dijadikan tameng oleh orangtua dalam menghadapi permasalahan sebenarnya dengan sang anak.

Mada masa-masa seperti ini, anak Anda akan sangat rentan baik secara emosional, intelektual, psikologi, sosial bahkan spiritual. Kadang mereka bahkan jadi seperti seseorang pemberontak dan membuat Anda sebagai orangtua hancur hati.

Beberapa mencoba-coba hal-hal berbahaya seperti rokok, obat-obatan bahkan seks. Mereka menghancurkan masa depan mereka untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka. Bahkan tidak jarang karenanya pernikahan orangtua mereka retak, mengalami masalah keuangan dan kesehatan bahkan menggoncangkan iman orangtuanya.

Harus dihadapi dan diakui bahwa masa-masa pubertas ini adalah kenyataan serius yang harus dihadapi orangtua`dengan baik. Anda harus menjadi teman daripada sebagai orangtua. Mereka tidak akan mendengarkan Anda, jika Anda mengkuliahi mereka tentang banyak hal. Berikut beberapa pendekatan yang bisa Anda lakukan:

Bertanya

Kuasa pertanyaan dari orangtua sangat luar bisa. Mereka akan merasa dihargai ketika mereka diminta pendapat.  Tanyakan tentang  pendapat mereka, bukan apa yang mereka lalukan. Jika Anda bertanya tanpa intimidasi, maka mereka akan dengan senang hati menjawab.

Jadi tanyalah anak remaja Anda dengan banyak hal yang menjadi topik kehidupan mereka. Sebagai orangtua yang bijak, selamilah kehidupan mereka. Bangunlah komunikasi yang terbuka.

Lakukan komunikasi yang penuh hormat saat menghadapi konflik.

Menjaga sikap hormat adalah kuncinya. Ini adalah bagaimana Anda menunjukkan teladan pada anak Anda tentang menghormati orang lain dengan menunjukkan rasa hormat kepadanya.

Caranya dengan menjaga intonasi suara Anda, menjaga emosi Anda agar tidak meledak-ledak, dan tunjukkan kemurahan hati dalam menyelesaikan suatu masalah. Ketika terjadi ketegangan, ajaklah dia untuk mendiskusikan masalahnya. Ingatlah untuk tidak menyerang pribadinya, namun mencoba menyelesaikan permasalahan dengan mencari solusi secara bersama-sama.

Menghormati tidaklah berhubungan dengan benar atau salah. Ini adalah bagaimana Anda menunjukkan sikap, dan cara pendekatan yang benar dalam menyelesaikan masalah.

Komunikasi dengan lebih banyak mendengar daripada berbicara

Tidak banyak bicara adalah sebuah tindakan. Mendengar adalah sebuah tindakan. Namun karena Anda tidak bicara bukan berarti Anda mendengarkan. Tuhan memberikan kita satu mulut dan dua telinga karena Dia ingin kita lebih banyak menjadi pendengar.

Kebanyakan waktu, anak remaja Anda mencoba menyatakan sesuatu kepada Anda namaun tidak dapat mengkomunikasikannya dengan baik. Ingatlah bahwa anak Anda bukan butuh respond an penghakiman dari Anda. Mereka tidak butuh pendapat atau solusi. Namun mereka butuh didengarkan dengan baik. Mereka ingin Anda mengerti apa yang mereka rasakan.

Jadi, mulai saat ini mari kita perbaiki hubungan dengan anak-anak kita agar mereka dapat melalui masa-masa kritisnya dengan baik. Keberhasilan mereka dalam melewati masa-masa ini, adalah keberhasilan Anda dalam mendidiknya dan menjadikan dia seseorang yang dewasa.

Sumber : Cross Walk
Halaman :
1

Ikuti Kami