Dalam berinvestasi, selain berharap untuk memperoleh keuntungan yang tinggi, para investor juga mengharapkan bahwa investasi yang mereka lakukan tidak beresiko tinggi. Namun, setiap investasi tentu ada resikonya. Resiko yang paling ditakutkan orang ketika melakukan investasi, yaitu :
Turunnya nilai investasi
Apakah uang saya akan hilang? Kebanyakan orang mungkin menjawab “Tidak.” Tetapi, tentu resiko kehilangan uang itu ada, perbedaannya hanya pada ukurannya. Ada produk investasi yang resikonya cukup besar, ada yang sedang, dan ada yang kecil.
Sekarang jika Anda berinvestasi, kita harus mempertimbangkan seberapa besar penurunan nilai yang bersedia Anda tanggung bila Anda mengalami kerugian. Berapapun besar kerugian yang bersedia Anda tanggung, ingatlah bahwa itu adalah bagian dari berinvestasi. Jangan pernah mengharapkan Anda akan terus-menerus untung. Dengan adanya kerugian, membuat kita lebih banyak belajar dalam berinvestasi.
Sulitnya produk investasi itu dijual
Beberapa orang senang berinvestasi dalam emas karena emas mudah dijual kembali. Ada juga orang yang berinvestasi dalam mata uang dolar Amerika. Dia harus selalu melihat nilai uang dolar itu setiap hari agar dapat melihat apakah dolarnya sudah layak untuk dijual dan mendapatkan keuntungan yang lumayan atau belum bisa dijual. Uang ini juga dapat turun nilai uangnya jika kondisi fisik uang tersebut robek, rusak, atau kumal.
Barang-barang koleksi umumnya tidak mudah dijual kembali karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik. Lukisan misalnya. Mereka yang mengoleksi lukisan, tidak selalu mudah menjual lukisan, tapi sekali terjual, harganya bisa sangat tinggi dan memberikan untung yang lumayan bagi penjualnya.
Sebelum Anda memutuskan berinvestasi, sebaiknya ketahui lebih dulu seberapa mudahnya produk investasi Anda bisa dijual kembali. Jangan sampai Anda berinvestasi tapi tak bisa menjualnya, karena barangnya memang sulit dijual. Kecuali jika tujuan Anda bukan mencari keuntungan tapi kesenangan / hobi semata.
Hasil investasi yang diberikan tidak sebesar kenaikan harga barang dan jasa
Bayangkan jika Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10 persen setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa naik 15 persen? Hal ini seringkali terjadi. Bukan karena terlalu tinggi kenaikan barang dan jasa tersebut, tapi lebih disebabkan karena produk investasi yang dipilih belum sesuai.
Mungkin beberapa dari Anda menginginkan produk investasi yang aman dan konservatif, tapi konsekuennya hasil investasi yang didapat mungkin tidak bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Kalau itu terus Anda alami dari tahun ke tahun, maka Anda akan bangkrut.
Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi resiko ini? Jangan menutup diri terhadap informasi. Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin belum Anda ketahui, cobalah masuk ke situ jika memungkinkan. Lama-kelamaan, Anda bisa melihat produk yang memang berpotensi untuk bisa memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding dengan kenaikan harga barang sehingga Anda mendapatkan keuntungan.
Cara termudah untuk mengurangi resiko dalam berinvestasi adalah berinvestasi di berbagai sarana investasi. Cara ini disebut dengan membuat portofolio investasi. Tujuan dari cara ini adalah mengurangi kerugian investasi yang mungkin timbul dari suatu sarana investasi dengan menggunakan keuntungan yang diperoleh dari sarana investasi yang lain. Dengan adanya portofolio ini maka diharapkan kerugian salah satu investasi dapat dikurangi oleh keuntugnan dari investasi lain. Kalau kedua-duanya rugi, berarti Anda benar-benar perlu memberikan perhatian pada jenis investasi yang lain.
Jadi, jika ingin berinvestasi, perhatikan apakah investasi Anda memiliki ciri investasi yang buruk di atas dan juga berinvestasilah di beberapa jenis investasi untuk mencegah Anda mengalami kerugian yang lebih besar.
Sumber : infovesta/lh3