Awasi Hipotensi dan Anemia Saat Hamil

Gizi & Nutrisi / 1 August 2010

Kalangan Sendiri

Awasi Hipotensi dan Anemia Saat Hamil

Lois Official Writer
8763

Calon ibu yang sedang mengandung bayinya alias hamil, terkadang mengalami tekanan darah rendah (hipotensi) dan jumlah sel darah berkurang (anemia). Kedua hal ini membuat mata berkunang-kunang. Sebelum hal ini, terjadi ada baiknya kita waspadai terlebih dahulu.

Tekanan darah rendah (hipotensi)

Pada saat hamil, hormon progesteron meningkat dan menyebabkan pembuluh darah menjadi melebar, sehingga tekanan darah pun turun. Hal ini bisa dipicu oleh adanya tekanan pada pembuluh nadi besar (aorta) serta vena kava (pembuluh darah balik) dan juga karena membesarnya rahim saat hamil. Ini biasanya terjadi ketika ibu hamil dalam posisi telentang yang disebut supine hipotensi. Ibu hamil juga dilarang untuk tiba-tiba berdiri dari posisi duduk, jongkok, atau berbaring. Gerakan mendadak ini membuat aliran darah di otak turun tiba-tiba akibat gravitasi bumi. Kondisi ini disebut postural hipotensi.

Cara mencegah supine hipotensi yaitu sebaiknya tidak berbaring telentang, berbaringlah miring ke kiri atau ke kanan sehingga pembuluh darah besar tidak tertekan. Cara mencegah postural hipotensi yaitu dengan beranjak dari duduk secara bertahap dan perlahan agar aliran darah punya kesempatan utnuk menyesuaikan aliran dengan perubahan posisi tersebut.

Jumlah sel darah berkurang (anemia)

Penyebabnya karena darah juga harus memasok dirinya ke janin secara maksimal, sehingga diperlukan pengenceran darah dan menyebabkan ibu hamil mengalami fisiologis anemia (anemia karena kehamilan). Hal ini menyebabkan sel darah merah berkurang, sehingga oksigen yang diangkut pun berkurang. Ibu hamil pun kerap pusing dan berkunang-kunang, mudah lelah dan lemas.

Cegahlah dengan memenuhi asupan gizi yang cukup dan seimbang. Bila perlu, tambah suplemen zat besi (Fe) sebanyak 30-60 mg. Konsumsi juga folid acid/vitamin B9 (0.6 mg), kalsium (1000 mg), vitamin A (6000UI), vitamin C (min. 80 mg), dan vitamin D (4mcg). Minum air putih sesuai saran pada umumnya, susu rendah lemak, dan jus buah-buahan. Olahraga rutin dan teratur dapat membantu mengoptimalkan kerja jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Jalan kaki 30 menit di pagi hari juga sangat besar manfaatnya.

Sumber : ayahbunda/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami