Jika rumah Anda banyak tikusnya, Anda bisa menerapkan tips seperti yang dilakukan oleh pemerintah di wilayah barat China. Di Beijing, jumlah tikus telah melonjak tajam akibat kondisi panas yang tidak biasa dan mengancam lebih dari 5.5 juta hektar lahan rumput, begitu menurut Ni Yifei.
Pemerintah Xinjiang kemudian membawa 20 rubah tahun 2004 dan mereka mengembangbiakkan dan melatih pasukan rubah berbulu perak untuk memerangi wabah tikus yang mengancam padang rumput yang sangat luas. Sekarang, hewan tersebut sudah beranak pinak jadi 284 ekor dan dilepaskan ke alam liar. “Rubah liar adalah predator alamiah yang luar biasa terhadap hewan pengerat. Satu rubah dapat menangkap sebanyak 20 tikus per hari. Telah terjadi penurunan populasi tikus di beberapa kabupaten tempat tindakan itu telah disahkan,” kata Ni.
“Rubah perak dipilih sebagai pembasmi tikus karena kemampuannya yang luar biasa untuk berlari, berburu, dan hidup di bawah kondisi hidup yang berat di savanna.” Kata Ni kemudian. Sejak rubah dilepaskan, sekitar 70% jumlah tikus telah merosot.
Rubah perak lebih biasa diternakkan di Xinjiang untuk diambil bulunya, yang digunakan untuk membuat pakaian. Beberapa bagian lain Xinjiang menggunakan srigala, burung elang, dan bahkan ayam serta itik untuk mengendalikan jumlah tikus, begitu ungkap Xinhua, kantor berita resmi China.
Sumber : kompas/lh3