Mary Kay Wagner Ash, seorang pebisnis wanita sekaligus pendiri Mary Kay Cosmetics Inc. Mary sangat percaya bahwa seorang wanita hendaknya tidak sembarangan mengungkapkan berapa usianya. Oleh sebab itulah sampai saat ini tidak ada yang pernah tahu berapa usia Mary Kay sebenarnya.
Mary Kay dilahirkan di Texas dan merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Sejak kecil Mary Kay sudah terbiasa menerima tanggung jawab untuk membersihkan rumah, memasak sekaligus merawat ayahnya yang sedang menderita TBC. Sementara ibunya harus bekerja di sebuah restoran. Karena lahir dari keluarga kurang mampu dan kesulitan dalam hal keuangan, Mary Kay gagal melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dan harus menikah ketika usianya baru menginjak 17 tahun.
Seorang Ibu Sekaligus Wanita Karir
Sebagai seorang ibu yang telah dikaruniai tiga orang anak, Mary Kay juga bekerja di sebuah perusahaan, Stanley Home Products di Houston, Texas. Ia bertugas sebagai sales dan harus mendemonstrasikan semua produk yang dijual di perusahaan tempatnya bekerja, terutama kepada ibu-ibu rumah tangga seperti dirinya.
Mary adalah sosok yang sangat enerjik dan cepat belajar. Ia juga sempat melanjutkan kuliah di ilmu kedokteran, namun akhirnya menyerah dan kembali menjadi seorang sales.
Hidupnya berubah ketika suaminya pulang dari Perang Dunia II dan pergi dengan wanita lain. Pernikahannya pun berakhir saat itu juga. Di tahun yang sama, 1952, Mary bekerja di World Gift Company, di Dallas, Texas. Di sanalah Mary mencoba mengembangkan teori pemasaran dan penjualan, dimana ia berpikir bahwa seorang penjual harus bisa berpikir seperti wanita agar produk yang ditawarkannya laku keras. Sayangnya, saat itu rekan-rekan prianya tak mendukung. Malah teori penjualan dan pemasaran yang dibuatnya ditolak mentah-mentah dan diabaikan. Mary lelah mengahadapi keadaan itu dan akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan menulis buku tentang pengalamannya di dunia pemasaran.
Dukungan anaknya, Richard Rogers, membangkitkan semangat Mary. Pada tahun 1963, bersama dengan anaknya, Mary mencoba untuk mendirikan sebuah perusahaan sendiri dengan bekal investasi sebesar US$ 5 ribu. Ia menamakan perusahaannya Beauty by Mary Kay. Di perusahaannya inilah Mary menerapkan teorinya dan menjual berbagai produk kosmetik yang dipesannya. Ia memberikan label, mengemas produknya dengan sangat cantik dan memasarkan produk tersebut dengan tingkat penjualan yang sangat mengesankan.
Untuk memacu semangat para karyawannya dalam memasarkan produk perusahaannya, Mary selalu memberikan target serta reward kepada para karyawannya yang berprestasi. Hanya dalam kurun waktu 2 tahun, produknya telah terjual senilai US$ 1 miliar.
Perusahaannya berkembang dengan pesat dan banyak produk baru yang ditambahkan. Perusahaan kosmetik yang bermula dari perusahaan kecil ini pun sempat nampang dalam sebuah buku yang berjudul THE 100 BEST COMPANIES TO WORK FOR IN AMERICA.
Tuhan Yang Utama
Motto hidup wanita pekerja keras ini sangat sederhana, “Tuhan adalah yang utama, keluarga yang kedua, dan karir yang ketiga”. Berulangkali Mary Kay menekankan slogan ini kepada anak-anak, keluarga dan karyawan-karyawannya.
Mary Kay sempat kehilangan suami ketiga karena sakit kanker; kejadian ini membuat Mary mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama Mary Kay Ash Charitable Foundation. Melalui yayasan ini Mary Kay memerangi kanker dan kekerasan yang terutama terjadi pada wanita.
Hingga saat ini perjuangan, semangat dan kerja kerasnya dikagumi oleh masyarakat. Pada tahun 1989, Mary Kay Cosmetics Inc. menjadi perusahaan pertama dalam industri kosmetik yang berhenti menggunakan hewan sebagai percobaan. Berbagai penghargaan diterima olehnya. Mary Kay adalah satu-satunya perusahaan yang masuk tiga kali dalam majalah Fortune “The 100 Best Companies to Work for in America”. Bahkan Mary Kay Ash adalah satu-satunya pemimpin bisnis wanita yang profilnya tercatat dalam buku Forbes Greatest Business Stories of All Time.
Sumber : metrotvnews