Banyaknya kendaraan roda empat berbahan bakar premium yang rusak beberapa waktu ini mengundang spekulasi sejumlah kalangan akan adanya konspirasi yang dilakukan PT. Pertamina (Persero) untuk menggiring konsumen pindah ke bahan bakar Pertamax.
Hal ini tentu bukan mengada-ada mengingat kendaraan Pertamax tidak ada yang mengalami masalah kerusakan pompa bahan bakar (fuel pump) seperti yang terjadi pada kendaraan Premium.
"Dari hasil pengamatan, 99% yang mengalami masalah ini ternyata mobilnya menggunakan bahan bakar jenis Premium," ujar Ajat Sudrajat pemilik bengkel mobil Twin Garage seperti dikutip dari detikoto, Senin (19/7).
Ajat mengaku curiga Premium yang ada sekarang mengandung sesuatu yang merusak fuel pump.
"Saya agak curiga Premium mengandung sesuatu yang bisa merusak fuel pump, karena mereka yang pakai BBM lain tidak kena," ujarnya.
Sementara, salah satu perusahaan taksi terbesar di Indonesia, PT Blue Bird, menyatakan 1.200 unit armadanya se-jabodetabek mengalami gangguan fuel pump sejak Juni lalu. Menurut Humas PT Blue Bird, Teguh Wijayanto, pihaknya belum bisa memastikan apakah kerusakan ini disebabkan karena bahan bakar yang digunakan.
"Hanya, dari hasil pemeriksaan, terjadi penggumpalan," ungkap Teguh, Rabu (22/7).
Pertamina sendiri telah memberikan tanggapan atas dugaan negatif masyarakat kepada mereka.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Basuki Trikora Putra, di Jakarta, Kamis (22/7), menyatakan perusahaan (PT. Pertamina (Persero), red) telah mengontrol kualitas premium yang dijual dan hal itu mereka lakukan setiap hari.
Trikora meminta masyarakat agar tidak berspekulasi dan lebih teliti lagi memeriksa kendaraan mereka mengingat fuel pump bisa rusak oleh faktor-faktor lain.
Sumber : berbagai sumber