Temukan Nostalgia Di Nasi Bancakan Bandung

Entertainment / 21 July 2010

Kalangan Sendiri

Temukan Nostalgia Di Nasi Bancakan Bandung

Lestari99 Official Writer
5593

Nasi bancakan mungkin asing di telinga sebagian besar orang Indonesia namun tidak bagi warga Bandung, Jawa Barat. Sebab nasi bancakan telah menjadi tempat makan favorit bergaya tempo dulu yang terletak di Jalan Diponegoro, Bandung. Ada juga tempat makan nasi bancakan yang terletak di Jalan Trunojoyo 62, Bandung.

Bagaimana tidak, hanya di tempat makan inilah Anda masih bisa menemukan orang makan dengan piring seng dan minum dengan cangkir kaleng. Sungguh membangkitkan kenangan masa kecil bagi sebagian besar orang. Mang Barna, pemilik tempat makan nasi bancakan memang sengaja menyediakan perangkat makan tersebut.

“Dengan piring seng dan cangkir kaleng, pengunjung seakan bernostalgia ke masa kanak-kanak,” ujar Mang Barna.

Bancakan sendiri berasal dari bahasa Sunda yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti berkumpul. Menurut Mang Barna, bancakan merupakan tradisi orang Sunda jika sedang mengadakan hajatan, yakni selalu memasak bersama sehingga ia menamakan tempat makannya dengan bancakan.

Sama dengan namanya bancakan, rumah makan bancakan ini ramai dikunjungi penduduk. Bayangkan saja, dalam sehari nasi bancakan bisa dikunjungi sekitar seribu pengunjung, baik dari warga Bandung sendiri maupun para pendatang dari luar kota. Apalagi di hari libur, pengunjung yang datang bisa meningkat dua kali lipat.

Mang Barna mendirikan restoran bancakan pada tahun 2007. Menu awal yang disajikannya adalah makanan tradisional Sunda dengan racikan bumbu tempo dulu. Katakanlah seperti semur jengkol, beuleum peda, sepat goreng, serta belasan jenis makanan Sunda lainnya. Uniknya untuk memasak, nasi bancakan menggunakan dapur terbuka sehingga pengunjung bisa langsung menyaksikan bagaimana masakan diolah di atas tungku yang besar. Soal menu, dijamin lengkap. Harganya juga super duper murah.

Ada spanduk yang sangat menarik bertuliskan : Omat… lamun dahar lima ulah ngaku hiji, da Gusti Maha Uninga, sing karunya ka emang, hehehe… Artinya, Ingat… bila makan lima jangan ngaku satu, Tuhan Maha Mengetahui, yang kasihan ke paman, hehehe…

Yang pasti selain unik, makanannya juga terkenal enak. Berniat mencoba?

Sumber : liputan6.com
Halaman :
1

Ikuti Kami