Pilih Ramalan Atau Hidup Dalam Ketidaktahuan

Kata Alkitab / 19 July 2010

Kalangan Sendiri

Pilih Ramalan Atau Hidup Dalam Ketidaktahuan

Puji Astuti Official Writer
6344

Ramalan si Paul gurita menjadi topik hangat sepanjang Piala Dunia lalu. Bukan hanya di Indonesia, namun seluruh dunia geger karena jitunya ramalan gurita ini. Akhirnya banyak orang bertanya, bisakah gurita ini meramalkan hal-hal lain?

Ramalan bukanlah hal asing dalam kehidupan ini. Dengan mudah Anda bisa menemukan ramalah, mulai dari koran, televisi, handphone, dan internet, menyajikan berbagai tools untuk memberikan ramalan. Mulai dari ramalah horoskop, keberuntungan berdasarkan tanggal lahir, hingga membaca garis tangan menjadi pilihan favorit banyak orang yang ingin tahu masa depannya.

Banyak orang berkata bahwa horoskop dan ramalan semacamnya hanya untuk hiburan atau senang-senang saja. Namun apakah hal ramalan begitu bermasalah sekalipun hanya untuk sekedar “hiburan”?

Dalam kitab Perjanjian Lama, Tuhan memperingatkan Israel untuk tidak mempraktekkan ramalan seperti bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Israel diperingatkan dalam Ulangan 18. Di ayat 10-11 dituliskan, “Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.”

Di ayat 14, dengan tegas Tuhan menyatakan tidak mengizinkan hal demikian dilakukan oleh umat tebusan-Nya.  Tuhan ingin agar umat-Nya hidup secara berbeda dari orang-orang disekelilingnya. Tuhan ingin agar kita bertanya kepada-Nya tentang apa yang mengkhawatirkan kita. Dialah yang memegang masa depan manusia, Tuhanlah yang merenda hari esok kehidupan manusia. Bukankah hal bodoh ketika manusia menanyakannya pada peramal dan roh-roh kegelapan.

Salah satu orang yang gagal karena tidak meminta petunjuk Tuhan dan malah meminta petunjuk peramal adalah raja pertama Israel, Saul (1 Tawarikh 10:13-14).

Seringkali manusia ingin tahu masa depannya, namun kadang Tuhan dalam kebijaksanaan-Nya menutup semuanya itu hingga waktu yang tepat bagi kita. Mungkin kita tidak tahu ada apa dibalik tikungan kehidupan didepan sana, namun Tuhan menjanjikan Dia akan bersama dengan kita dalam menghadapinya.

Dalam kotbah-Nya di atas bukit, Yesus Kristus berpesan agar umat-Nya tidak perlu kuatir akan masa depan karena Tuhan akan memenuhi kebutuhan mereka. Percayalah bahwa Allah peduli atas kehidupan kita, bahkan dia memperhatikan hal-hal terkecil dalam kehidupan kita.

Ketidaktahuan kita tentang apa yang akan terjadi, membuat kita belajar untuk bergantung kepada Tuhan sepenuhnya. Mempercayai Si Pencipta dunia ini, adalah pilihan terbaik dibandingkan mempercayai ramalan. Karena ketika kita mempercayai Tuhan, maka kita bisa lebih mengenal dan mengalami kasih-Nya yang tak terbatas itu.

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. ~ 1 Petrus 5:7

Halaman :
1

Ikuti Kami