Sekelompok peneliti di Universitas Boston, Amerika Serikat, belum lama ini menemukan sebuah cara baru memprediksi umur panjang, yakni dengan pola gen. Cara tersebut diyakini memiliki tingkat akurasi tinggi yakni sebesar 77 persen.
Salah seorang pimpinan penelitian, Dr. Thomas Perls, mengatakan, lama tidaknya manusia di bumi bukan lagi sebuah hal yang misteri. Komponen genetik yang mereka temukan saat penelitian dapat menjawab setiap pertanyaan orang yang ingin tahu berapa lamakah dirinya akan ada di muka bumi.
"Umur panjang bukanlah suatu yang tidak dapat diketahui," kata Thomas Perls. "Kami telah membuat beberapa terobosan dalam hal menunjukkan komponen genetik yang sangat penting."
Sebelumnya, Dr. Thomas Perls dan kawan-kawan melakukan uji coba kepada lebih dari 1.000 orang yang hidup hingga 100 tahun atau lebih, dan mencocokkannya dengan 1.200 orang lainnya untuk mengidentifikasi pola-pola genetik. Pendekatan ini sendiri disebut asosiasi penelitian genome.
Meski berpotensi meraup keuntungan besar apabila dilempar ke pasaran, para peneliti bersepakat untuk tidak memasarkan tes gen umur panjang maupun merancangnya ke sebuah situs gratis. Perls mengungkapkan, penelitian ini dilaksanakan bukanlah untuk membuat obat keabadian. Mereka melakukan hal ini agar bisa membantu penundaan awal penyakit yang berkaitan dengan usia seperti alzheimer.
Sumber : liputan6.com