Marah, Dikekang atau Dikeluarkan? Diatasi Dong!

Kata Alkitab / 2 July 2010

Kalangan Sendiri

Marah, Dikekang atau Dikeluarkan? Diatasi Dong!

Lois Official Writer
4813

Kemarahan adalah emosi yang begitu kuat yang menyerang tiba-tiba, mengambil alih pikiran kita dengan kekerasan, dan kelihatannya tidak dapat dikontrol. Kemarahan dalam membuat Anda kesulitan dalam hubungan Anda dengan keluarga, menghancurkan karir Anda berkeping-keping, dan melemahkan iman Anda. Tapi…setiap masalah selalu ada jalan keluar, begitu pula untuk kemarahan dengan cara mempelajari mengontrol kemarahan itu dari hari ke hari.

Ada banyak penyebab dan tindakan yang ditimbulkan oleh kemarahan. Namun, perlu Anda sadari bahwa dengan marah, tidak bisa mengembalikan keadaan seperti yang kita mau. Mungkin atasan Anda tidak menaikkan gaji Anda, mungkin anak Anda menolak mendengarkan perkataan Anda kepadanya, atau mungkin pasangan Anda tidak mempedulikan Anda.

Mungkin kita seperti istri Ayub yang menunjuk Tuhan dengan jari dan marah luar biasa untuk mengutuki Tuhan dan mati (Ayub 2:9). Mungkin kita telah menjadi orang yang dengan cepatnya, tanpa pikir panjang mengatakan sesuatu yang menyakitkan kepada orang-orang yang kita kasihi.

Daripada Anda membuang energi dengan menginvestasikannya di dalam kemarahan, dimana tetap tidak membuat keadaan kita lebih baik malah lebih buruk, atau tidak dapat membuat anak Anda patuh kepada Anda, atau bahkan memperbaiki pernikahan, Anda dapat berlaku seperti yang dikatakan oleh Yohanes 1:20 “sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.”

Jangan pernah memandang remeh tentang kemarahan yang ada di dalam diri Anda. Amarah dapat membuat hidup Anda berada dalam bahaya dan mengancam kebaikan yang Anda dapatkan. Jadi, jangan pernah tidak memperhatikan kemarahan yang ada dalam diri Anda.

Jika Anda dalam keadaan amarah, hanya satu yang harus Anda lakukan. Berikan pengendalian atas Anda kepada Tuhan. Selalu berupaya untuk mendekatkan diri kepada kasih Allah. Tapi Allah itu adalah kasih (1 Yohanes 4:8) dan Alkitab katakan bahwa rencana-Nya buat kita selalu baik (Yer 29:11). Rencana ini dimulai jika kita membangun hubungan yang intim dengan Tuhan.

Kehidupan baru Anda di dalam Tuhan tidak berlangsung instant dan terjadi saat itu juga. Setiap hari akan membawa Anda kepada situasi yang menyebabkan Anda bisa marah. Berikut adalah beberapa langkah agar Anda tidak terlarut dalam kemarahan:

Kenali sumber penyebab kemarahan Anda. Apakah itu orang tertentu? Apakah situasi tertentu? Apakah mungkin Anda marah pada Tuhan. Jujurlah pada diri Anda dan kepada Tuhan apa yang membuat Anda marah.

Bertobat dan minta Tuhan untuk menyucikan Anda. Kemarahan didasarkan oleh keegoisan dan dikontrol oleh dosa dan cara menyucikan kemarahan adalah dengan bertobat. Minta Tuhan memberikan Anda pengampunan dan kedamaian di hati.

Memaafkan, memaafkan, memaafkan. Memaafkan merupakan penyembuhan yang paling baik buat Anda. Sama ketika Yesus disalib di Kalvari, mestinya Yesus bisa marah kepada orang-orang yang jahat pada-Nya. Tapi Dia malah meminta Bapa untuk memaafkan mereka. Kitapun dipanggil untuk melakukan yang sama.

Tiap hari, beri Tuhan kontrol dalam hidup Anda. Ayub punya semua alasan untuk marah kepada Tuhan, namun dia malah menyerahkan masalahnya kepada Tuhan. Memang susah, tapi yakinlah Tuhan bekerja untuk kebaikan dalam hidup kita (Rm8:28)

Jangan biarkan kemarahan menjadi borok. Anda mungkin berpikir bahwa dengan menekan kemarahan Anda, maka kemarahan itu akan berlalu. Tapi kemarahan harus diatasi, sama seperti penyakit kanker. Apalagi dalam suatu hubungan yang berharga bagi Anda, ikutilah pesan sederhana ini dari Rasul Paulus, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa; janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu. (Efesus 4:26)

Sekali lagi, kemarahan memang susah dilawan. Kemarahan harus diatasi, bukan dikekang dan bukan pula dikeluarkan sesuka hati. Jangan biarkan diri Anda dikuasai oleh kemarahan sehingga menjadikan hidup Anda tergantung oleh emosi sesaat Anda. Mulailah hari ini…

Sumber : cbn/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami