“Kami kurang mampu, tidak sanggup membayar biaya perawatan di sini. Tapi kami tidak memiliki kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) atau jaminan sosial daerah (Jamkesda),” cerita Bustiah (58), nenek dari sang bayi.
Bayi tersebut lahir dengan kondisi tanpa anus dan saat ini sedang dirawat di RSUD Pirngadi Medan membutuhkan bantuan dari para dermawan untuk biaya perawatannya. Bayi yang belum diberi nama itu berjenis kelamin laki-laki.
Sebelumnya sempat dibawa ke RSU Bhayangkara, Tebing Tinggi, karena diketahui lahir tanpa anus. Padahal bayi tersebut lahir secara normal di klinik dekat rumahnya, Sungai Langge, Kampung Bandar Gunung, Dusun 2, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dengan berat empat kilogram.
Karena keterbatasan peralatan di RSU Bhayangkara tersebut, anak pasangan Fahmi (40) dan Rumiati (35) itu kemudian dirujuk ke RSUD Pirngadi Medan. Hingga saat ini, orangtua bayi tersebut sedang mengusahakan untuk mendapatkan surat keterangan miskin agar anaknya bisa mendapatkan perawatan gratis di rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Ayah sang bayi sedang mengurus semua surat menyurat di kampung halamannya, sementara sang bayi menunggu di inkubator, menunggu waktu yang tepat untuk melakukan operasi.
Bagaimana caranya bila sang bayi hendak mengeluarkan sisa-sisa makanan, belum diketahui secara jelas. Namun bisa dipastikan, itu berarti kotoran tersebut bisa berada di dalam tubuhnya yang masih rentan tersebut. Doakan agar keluarga ini mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan bayinya bisa selamat.
Sumber : okezone/lh3