Salut, Siswa SMKN Bisa Buat Mobil

Nasional / 27 June 2010

Kalangan Sendiri

Salut, Siswa SMKN Bisa Buat Mobil

Lestari99 Official Writer
3220

Siswa SMKN 1 Singosari Malang Jawa Timur berhasil membuat mobil yang dinamakan Digdaya 1,5i (injection). Mobil kreasi para siswa ini dipamerkan pada ajang Pekan Produk Kreatif Indonesia 2010 di Balai Sidang Jakarta.

"Saya bangga dan senang sebagai anak SMK bisa membuat mobil," kata siswa Kelas 2 SMKN 1 Singosari Jurusan Ototronik Tomi Lusianto.

Mobil berjenis pickup dengan kapasitas mesin sebesar 1500 cc dengan mesin mobil yang bertekhnologi injection, 90 murni karya siswa SMKN 1 Singosari Malang yang duduk di kelas 2 dan kelas 3 jurusan ototronik.

Pembuatan mobil ini berawal dari tantangan Dirjen Dikti Bidang Kejuruan Joko Sutrisno. Joko memang menantang siswa SMK ini untuk membuat mobil dari mesin hasil pemberiannya. Dan dari tantangan inilah lahir Digdaya 1,5i.

Pada awalnya mesin pemberian Dirjen tersebut menggunakan penggerak roda belakang. Namun tim perakit Digdaya berhasil mengubah mesin tersebut menjadi penggerak roda depan dan diberi nama mesin Esemka. Nama Digdaya sendiri diambil karena memiliki arti “kuat”, sesuai dengan desain mobilnya yang tangguh untuk segala medan.

Tim pembuat Digdaya 1,5i terdiri dari 6 orang dengan 2 orang pembimbing. Tim ini mampu menyelesaikan pengerjaan dalam waktu tiga bulan. Sedangkan pembuatan mobil ini sendiri berkiblat pada kendaraan produksi GMC (General Motor Company).

Tim perakit Digdaya membuat mobil dalam 2 tipe yaitu jenis pickup seperti yang dipamerkan dan jenis SUV (Sport Utility Vehicle). Pickup dihargai Rp 150 juta satu unitnya dan jenis SUV dihargai sekitar Rp 180 juta. Mobi Digdaya sendiri sudah tiga kali dipamerkan, dan pertama kali diperkenalkan di kota Bandung, Solo dan Jakarta.

Penyempurnaan mesin mobil ini masih terus dilakukan agar dapat mulai diprodulsi secara massal. Rencananya ada 1.200 unit yang akan diproduksi.

Dibalik kondisi pendidikan Indonesia yang masih memprihatinkan seperti masih dilaksanakannya UN yang menjadi kontroversi, ternyata banyak siswa yang terus memilih untuk berprestasi dan berkarya. Maju terus pelajar Indonesia.

Sumber : antaranews
Halaman :
1

Ikuti Kami