Pembaruan Budi

Kata Alkitab / 27 June 2010

Kalangan Sendiri

Pembaruan Budi

Puji Astuti Official Writer
9348

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. ~ Roma 12:2

Alkitab memerintahkan kita untuk “membaharui budi” atau “mengubah pola pikir kita.” Mengapa hal ini penting sekali? John Naisbitt –penulis “Megatrend” yang laku 9 juta copies- dalam buku barunya “MIND SET!” mengatakan bahwa pola pikir itu bagaikan tanah di mana hujan turun dan tanaman yang tumbuh berbeda-beda tergantung pada pola pikir kita.

Jadi “pola pikir” kita akan menentukan hasil yang berbeda yang akan kita terima dalam kehidupan kita. Orang bisa memiliki latar belakang yang sama, sekolah yang sama, tinggal di kota yang sama tetapi mengalami kehidupan yang sama sekali berbeda….semuanya tergantung pola pikir mereka!

Apakah yang perlu kita tanamkan dalam pikiran kita?

1. Berpikir KEMUNGKINAN

Matius 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Mark 9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"

Kalau Saudara bisa percaya, maka segala hal mungkin bagi orang yang percaya!

2. Tetapkan PRIORITAS

Mat 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Stephen Covey : “First Things First.” –dahulukan yang utama!

3. Membuat PERENCANAAN

Amsal 13:16

Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan. TLB “A wise man or woman thinks ahead, a fools doesn’t and even brag about it!

Jadi orang bijak buat perencanaan. Dalam menetapkan perencanaan, Dr Edwin Luis Cole : Plan globally but act locally. Apa artinya? Waktu Saudara buat perencanaan, jangan hanya memikirkan apa yang bisa Saudara capai dari perencanaan Saudara : saudara jadi kaya, terkenal; keluarga Saudara jadi makmur dan berkelimpahan. Tetapi coba perluas jangkauan pemikiran Saudara.

 

Halaman :
1

Ikuti Kami