Meskipun negara serumpun dan bertetangga, namun RI dan Malaysia mengalami beberapa konflik yang mengakibatkan kedua negara ini bentrok. Ada saja penyebabnya, antara lain masalah perbatasan yang disengketakan kepunyaannya, masalah kebudayaan yang diambil alih dan diakui sebagai negara, masalah ketenagakerjaan, dan lain sebagainya.
Beberapa waktu yang lalu, terdapat kesepakatan dalam pertemuan dwipihak antara Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menlu Malaysia Dato Sri Anifah Aman di Gedung Pancasila, Jakarta, demikian menurut keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri.
Pembahasan itu antara lain menyangkut komitmen kedua negara untuk menyelesaikan masalah perbatasan wilayah kedua negara dan kerjasama penanggulangan kejahatan lintas batas.
Kedua Menlu juga telah membahas revitalisasi empat kelompok kerja di bawah payung pertemuan Komisi Bersama untuk kerjasama kedua belah pihak pada tingkat Menlu, yakni di bidang politik, keamanan, perbatasan, ekonomi, sosial budaya, dan ketenagakerjaan. Kedua Menlu sepakat untuk melaksanakan pertemuan Komisi Bersama pada kuartal keempat tahun 2010 di Malaysia.
Mengenai bidang ketenagakerjaan, kedua Menlu sepakat agar revisi nota kesepahaman (MoU) mengenai rekrutmen dan penempatan TKI dapat segera dituntaskan agar memberikan perlindugnan yang lebih baik lagi bagi WNI, khususnya TKI yang ada di Malaysia dan juga upaya pemerintah RI untuk memastikan ketersediaan pendidikan yang layak bagi anak-anak TKI.
Selain itu, ada hal lain yang mereka bahas yang tidak menyangkut kedua negara, yaitu membahas masalah Gaza dan proses perdamaian di Timur Tengah, pasca insiden penyerangan pasukan Israel terhadap relawan kemanusiaan kapal Mavi Marmara. Kedua Menlu sepakat untuk bersama-sama menggalang dukungan internasional agar Israel mempertanggungjawabkan tindakan penyerangan terhadap kapal kemanusiaan, pencabutan blokade terhadap Gaza, dan terus mendorong proses perdamaian di Timur Tengah.
Pembahasan yang dilakukan mudah-mudahan mencakup keseluruhan masalah yang terjadi antara RI dan Malaysia. Beberapa waktu yang lalu, ada beberapa sorotan masalah kebudayaan yang diberitakan. Kiranya kedua belah pihak tidak dirugikan dan hidup dengan damai sebagai negara.
Sumber : mediaindonesia/lh3