Bocah SD Jadi Dalang Pencurian

AH, salah satu siswa kelas VI SD, diduga polisi menjadi otak serangkaian pencurian di beberapa sekolah saat masih berusia 14 tahun. AH bekerjasama dengan Samsul Arifin (27) yang menjadi pelaksana di lapangan, merupakan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Jember, Jawa Timur.

AH, bocah asal Desa Curahlele, Kecamatan Balung, menunjukkan lokasi sekolah dan ruang tempat penyimpanan barang-barang kepada Samsul. Atas gambaran yang diberikan oleh AH inilah, Samsul tahu jalan masuk dan mencongkel jendela kantor sekolah dan mereka bisa membawa kabur barang-barang tersebut.

“Barangnya kemudian ditaruh di rumah AH. Baru besok pagi dijual,” kata Samsul mengisahkan. Barang-barang tersebut dijual kepada seorang pengadah, Mat Jupri (37), warga Desa Sukorejo. Mat Jupri kini diamankan polisi, sedangkan AH ditangkap polisi, Kamis (3/6).

Ulah keduanya tercium setelah polisi menemukan sejumlah barang yang dicuri dari SDN Curahlele II, Kecamatan Balung, pada hari Kamis (20/5). Barang yang digondol adalah satu unit komputer, tujuh setel VCD player, satu unit telepon, 60 buku strimin, 1 staples, 17 penghapus, 11 pensil 2B dan 2 pensil HB. Kanit Reskrim Polsek Balung Aiptu Wahyudi mengatakan, pencurian ini terungkap setelah polisi menemukan barang-barang yang hilang di rumah AH, dari situlah titik terang muncul sehingga dalang pencurian pun dapat terungkap.

AH mengaku kepada penyidik bahwa hasil pencurian tersebut digunakan sebagai uang saku sekolah dan membayar biaya rekreasi. AH dan Samsul ternyata tidak hanya mencuri di SDN Curahlele II, tetapi juga di sebuah madrasah di Kecamatan Bangsalsari. Polisi masih mengembangkan penyelidikan kasus tersebut.

Sangat disayangkan, generasi muda di Indonesia tidak banyak yang mengerti dan memahami bahwa mereka adalah tonggak bagi bangsa. Bila generasi muda Indonesia tidak benar, bagaimana bangsa Indonesia ke depannya?

Sumber : kompas/lh3

Halaman :

1

1. Natal
2. Bahan Khotbah
3. Theresia Fasya
4. Kuis Alkitab
5. Ayat Alkitab

Related Articles