Deion Sanders adalah pemain football di Amerika yang menginginkan untuk jadi juara Super Bowl lebih dari apapun di dunia ini. Hal tersebut adalah mimpinya. Dia berlatih dan berlatih, tahun demi tahun, bekerja tanpa kenal lelash. Hingga suatu hari mimpinya tersebut menjadi nyata. Dia memenangkan Super Bowl.
Namun ketika dia pulang sehabis merayakan kemenangannya tersebut, Sanders merasa sangat kecewa. Dia berpikir, “Jadi hanya begini? Aku telah bekerja selama bertahun-tahun dan telah mencapai puncak karir saya. Aku pikir hal ini akan sangat berbeda. Ya, aku bahagia. Ya, Tuhan memberkati saya. Tapi ini bukanlah seperti yang aku bayangkan.”
Kadangkala, kita bisa menghabiskan seluruh hidup kita untuk mencapai target yang telah kita tentukan hanya untuk menyadari bahwa akhirnya hal tersebut tidaklah seperti yang kita bayangkan. Kita bisa menginvestasikan banyak waktu dan energi, dan ketika semua yang kita katakan terwujud, kita bisa merasa kecewa seperti Sanders.
Untuk itu kita harus menyadari bahwa sukacita yang sejati dalam hidup ada pada hal-hal sederhana. Hal-hal seperti menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga, bangun lebih pagi untuk menyaksikan matahari terbit, berjalan-jalan di taman, mengajak anak perempuan Anda keluar bersama, atau bersepeda bersama dengan pasangan Anda. Tentu, target yang besar dan pencapaiannya memberikan kita rasa kepuasan. Hal tersebut adalah bagian dari perjalanan kita di dunia ini, tetapi hal itu hanyalah sesuatu yang bersifat sementara. Anda tidak bisa hidup terus dalam “Super Bowl” Anda. Anda tidak bisa hidup terus dalam acara besar Anda karena apa yang paling mempengaruhi hidup Anda adalah apa yang Anda jalani setiap harinya.
Hari ini, lihatlah hal-hal kecil yang akan Anda jalani. Berhentilah sejenak dan ciumlah harumnya bunga mawar. Ijinkan hal-hal sederhana membawa musim semi dan nyanyian masuk dalam hidup Anda sehingga Anda bisa menikmati berkat yang Tuhan berikan dalam hidup Anda.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. ~ 1 Tesalonika 5:18
Sumber : Joel Osteen