Kasus pembajakan ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia atau negara-negara berkembang, Belanda yang notabene termasuk ke dalam negara maju pun ternyata melakukan praktik melawan hukum tersebut.
Lagu ‘Bengawan Solo’ telah diubah syairnya ke dalam bahasa Belanda oleh beberapa musisi asal negeri kincir angin itu tanpa mencantumkan pencipta lagu aslinya, almarhum Gesang Martomartono.
Beruntung, hal ini segera diketahui oleh seniman dan label company yang memiliki hak cipta lagu ‘Bengawan Solo’. Setelah pihak label company melakukan pembicaraan dengan produser musik di Belanda yang telah mendistribusikan lagu yang diinspirasi oleh sungai Bengawan Solo itu akhirnya minggu lalu diberikan kabar bahwa mereka (produser musik di Belanda, red) akan mencantumkan nama Gesang dalam lagu ‘Bengawan Solo’ versi Belanda.
Untuk diketahui, lagu ‘Bengawan Solo’ telah dibuat dalam 13 versi bahasa di dunia. Paling terkenal diantara semua itu, selain bahasa Indonesia, adalah versi bahasa Jepang.
Sumber : berbagai sumber