Mungkin tidak ada dalam pikiran Ny Solihah, jika suatu hari salah seorang anak kandungnya akan berbuat yang kejam terhadap Slamet, suami yang dicintainya sekaligus ayah dari buah hati mereka.
Pria berusia 60 tahun itu harus meregang nyawa setelah disabit oleh Nurokhib (28) pada subuh hari tadi atau tepatnya pada pukul 05:00 Wib.
Tindakan tidak manusiawi itu ternyata diketahui oleh Imam Suyudi (31), kakak pelaku yang segera melaporkannya kepada sang ibu (Ny Solihah, red) yang tengah salat. Mendengar kabar tersebut, Ny Solihah pun menghubungi perangkat desa.
Bersama dengan pihak kepolisian setempat dan aparat desa, Ny Solihah datang kembali ke rumahnya. Sesampainya disana, betapa herannya mereka jenazah sudah tidak ada di tempat kejadian. Tidak kehabisan akal, polisi pun mencari korban dan ketemu. Pelaku ternyata telah menguburkan korban di bawah pohon belimbing belakang rumah.
Dengan bantuan sejumlah warga, jenazah dapat diangkat pada pukul 07:00 Wib. Melihat kondisi korban sungguhlah memprihatinkan karena saat ditemukan lehernya sudah nyaris putus.
Nurokhib sendiri dapat ditangkap aparat kepolisian tanpa perlawanan dan segera digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun, ada satu masalah yang harus dihadapi aparat berwajib untuk membawa kasus ini ke jalur pengadilan karena ternyata Nurokhib mengalami gangguan jiwa stadium berat.
Sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia, pelaku kejahatan yang mengalami gangguan jiwa tidak bisa diadili karena ia melakukan kejahatannya tanpa sadar. Namun, bukan berarti ia dibebaskan begitu saja, justru ia akan dimasukkan ke rumah sakit jiwa sampai kondisi kejiwaannya benar-benar sehat.
Rumah adalah tempat dimana setiap orang yang didalamnya merasakan kasih sayang dan aman untuk tinggal. Saat Allah tidak ada di disana maka yang terjadi adalah rumah tersebut menjadi "neraka" - percekcokkan antara suami istri yang tiada akhir, orangtua yang selalu ribut dengan anaknya, kakak dengan adik yang selalu cemburuan dan tidak ada yang mau mengalah serta hal-hal negatif lainnya. Oleh karenanya, bangunlah mezbah keluarga agar damai sejahtera dan sukacita dari Surga ada di dalam rumah Anda.
Sumber : okezone