Selama kurang lebih 30 tahun, Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS menjadi salah satu penyakit yang menghantui manusia di seluruh dunia. Berbagai penelitian untuk mencari obat menyembuhkan AIDS terus dilakukan oleh para ilmuwan kedokteran. Namun, sampai hari ini hal tersebut belum menunjukkan tanda-tanda positif.
Masalah selanjutnya adalah pengidap penyakit AIDS bukannya semakin berkurang, melainkan semakin bertambah. Fakta ini tidaklah mengherankan karena gaya hidup manusia zaman sekarang mendukung penyebaran penyakit melalui human immunodeficiency virus (HIV).
Ganasnya AIDS membawa pemikiran orang-orang yang belum terkena melihatnya sebagai hukuman dari Surga. Mereka menganggap orang-orang yang mengidap AIDS adalah pendosa besar. Tetapi benarkah pandangan seperti ini? Tentu tidak. AIDS bisa terjadi kepada siapa saja. Oleh karenanya, sebagai umat Kristiani kita tidak boleh membedakan mereka dari penyakit-penyakit pada umumnya.
Gereja lah yang seharusnya berperan besar dalam merangkul para pengidap AIDS. Seperti halnya Tuhan Yesus yang tidak menjauhi orang-orang yang dianggap pendosa di zaman Dia hidup dan menunjukkan kasih, demikianlah seharusnya kita meneladani apa yang Dia lakukan. Bahkan kita harus menjadi corong kepada dunia bahwa Tuhan Yesus memberikan pengampunan kepada mereka yang mau bertobat.
Selain perkataan, doa dan tindakan yang kita lakukan akan sangat berperan dalam menolong para pengidap AIDS tidak berlarut-larut dalam kenyataan penyakit yang sedang mereka idap dan akhirnya mengisolasi diri dari lingkungan sosial. Hal ini tentunya bahaya karena ia sedang membawa dirinya sendiri masuk ke dalam maut.
Rancangan Allah bagi setiap manusia tidaklah berubah yakni setiap kita masuk ke dalam Kerajaan-Nya yang kekal. Dan inilah bagian kita untuk menggenapi rancangan-Nya yakni menjangkau mereka yang terhilang.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda gunakan bila Anda mengetahui ada orang atau teman Anda sendiri yang mengidap penyakit AIDS:
1. Cobalah untuk tidak menghindari orang ini. Pada saat krisis, jadikan diri Anda temannya selalu. Ini adalah penting untuk memberikan ia harapan.
2. Sentuh teman Anda. Pelukan atau meremas tangan memungkinkan dia untuk engetahui bahwa Anda peduli. (Anda tidak akan terjangkit AIDS hanya dengan menyentuh.)
3. Jangan takut untuk berbagi sukacita tentang Tuhan Yesus kepada teman Anda. Jangan menuntut kedewasaan rohani segera dan pemahaman penuh. Pada beberapa kesempatan, saksi terbaik adalah doa yang sederhana atau suatu kebaikan. (Yakobus 2:14-17).
4. Rayakan liburan dengan teman Anda dengan menawarkan untuk menghias rumah bersama-sama.
5. Orang yang mengidap AIDS memiliki hari baik dan buruk. Pada hari-hari yang buruk, perlakukan teman Anda dengan perawatan ekstra dan belas kasihan.
6. Tawarkan transportasi. Teman Anda mungkin perlu tumpangan ke pengobatan atau toko atau tempat khusus untuk istirahat.
7. Bersiaplah jika teman Anda marah kepada Anda "tanpa alasan." Ingat kemarahan dan frustrasi sering keluar kepada orang-orang yang paling dicintai karena kebutuhan akan keamanan dan ingin dipahami.
8. Tawarkan diri Anda bisakah membantunya dalam pekerjaan rumah tangga. Namun, jangan lakukan apapun jika ia lebih suka mengerjakannya sendiri. Tanya dulu.
9. Bicaralah tentang masa depan dengan teman Anda tanpa menyangkal realitas hari ini.
10. Jaga diri Anda baik-baik. Kenali keterbatasan Anda sendiri dan hormati mereka. Berbagilah perasaan sedih Anda tentang teman Anda ini kepada gembala Gereja atau kakak rohani Anda. Mendapatkan dukungan emosional dan spiritual akan membantu Anda untuk berada di sana bagi orang yang menderita AIDS.
11. Jangan lupa berdoa untuk teman Anda atau anggota keluarganya.
12. Jika teman Anda sedang mengalami perasaan bersalah atau menyalahkan penyakit, ingatkan dirinya bahwa Allah itu murah hati, belas kasihan dan Maha Pengampun.
Menjadi orang yang diselamatkan adalah langkah awal yang baik, tetapi memberitakan Tuhan Yesus Kristus dan menghidupi setiap Firman-Nya adalah langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan selama Anda hidup di bumi ini.