Mengendalikan Kemarahan

Kata Alkitab / 30 April 2010

Kalangan Sendiri

Mengendalikan Kemarahan

Puji Astuti Official Writer
4947

Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah

Yak. 1:19-20.

Amarah adalah perasaan, tetapi amarah lebih dari sekedar perasaan atau emosi.

Waktu Saudara mengalami penderitaan, kemarahan, frustasi atau ketakutan dalam hidup Saudara…maka tubuh Saudara akan mengeluarkan adrenalin.

Efe 4:26

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa (TLB: dengan menyimpan dendam): janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahm

Ada 5 TINGKATAN amarah:

1. Diawali dengan PENDERITAAN AWAL.

Amarah biasanya diawali dengan suatu penderitaan awal mis. Luka hati, frustasi, ketakutan, kebutuhan yang tidak terpenuhi dsb.

2. AMARAH.

Amarah biasanya dikenal sebagai emosi sekunder, itu merupakan respon dari penderitaan yang Saudara alami.

3. PERMUSUHAN.

Kalau Saudara tidak bisa mengendalikan amarah Saudara karena pahitnya penderitaan, maka Saudara akan cenderung berpikir negative + menebarkan permusuhan + serangan/agresi.

4. KEBENCIAN.

Waktu Saudara kehilangan kendali untuk menangani sumber utama penderitaan Saudara, maka Saudara akan berharap bahwa hal tsb tidak akan eksis/ada lagi. Matius 5:21-24 Yesus mengingatkan kita di sini … jangan ijinkan amarah kita tidak diselesaikan.

5. PEMBUNUHAN.

1 Yoh. 3:15

“Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia…”

Amarah itu harus diekspresikan, kalau tidak bisa menimbulkan efek negatif karena kita berusaha menekannya. Tetapi kita harus ingat, amarah itu beda dari permusuhan + kebencian.

BAGAIMANA MENGENDALIKAN AMARAH?

Supaya bisa berhasil mengendalikan amarah, Saudara perlu berpikir antara waktu Saudara merasakan penderitaan dan saat sebelum Saudara melakukan suatu tindakan.

4 LANGKAH pendekatan sederhana: Tanyakan pada diri Saudara sendiri…

1. “Mengapa aku marah?"

Jawab: "Pada waktu itu aku marah karena …

2. "Apa yang kuingini dari hal ini?"

Jawab: “Aku ingin lebih sabar, pengertian, dsb…”

3. “Bagaimana caranya aku bisa mendapat yang kuingini?"

Jawab: “Aku akan menceritakannya pada seseorang dan minta maaf, dsb”

4. "Jalankan rencananya."

Pada awalnya memang tidak akan mudah, tetapi tetaplah berusaha sampai masalah amarah Saudara terselesaikan!

Halaman :
1

Ikuti Kami