Para perempuan muda keturunan Arab itu menunggu di sebuah klinik untuk melakukan operasi. Operasi ini dimaksudkan untuk mengembalikan keperawanan seorang wanita. Ongkos yang perlu dikeluarkan sekitar 2.000 euro atau Rp 24 juta dan resikonya sangat kecil. Klinik yang melakukan operasi ini terletak di Paris.
Perempuan di Arab, jika melakukan hubungan seksual di luar nikah dan ketahuan sudah kehilangan keperawanan dapat dikucilkan dari komunitas mereka, bahkan bisa saja dibunuh. “Saya berpikir akan bunuh diri ketika pertama kali berhubungan badan karena saya tidak menemukan solusi lain,” ujarnya. Hingga dia menemukan sebuah tempat operasi selaput dara ini. Wanita yang lain, jatuh cinta dan berhubungan seksual selama tujuh tahun dengan sang pacar sampai akhirnya pihak lelaki meminta untuk menikahi perempuan lain.
Sebuah perusahaan China menjual selaput dara palsu dengan harga 23 euro atau Rp 276.000.Selaput dara buatan China itu elastis dan berisi darah. Di Mesir, alat tersebut dilarang peredarannya karena dianggap menimbulkan kerusakan moral.
Bagaimana dengan penduduk di Indonesia sendiri? Apa pandangan masyarakat mengenai hal ini? Sebenarnya, hal ini berpulang kepada diri kita sendiri. Ketika Anda melakukan hubungan seks di luar nikah, itu artinya ‘keperawanan’ Anda sudah hilang. Baik Anda laki-laki (disebut keperjakaan) baik Anda perempuan. Baik disengaja maupun tidak disengaja.
Walaupun Anda dapat mengembalikan keperawanan dengan cara operasi, pada dasarnya Anda sudah tidak perawan lagi. Namun, hal yang terpenting adalah bukan masalah perawan tidaknya, tapi masalah bagaimana Anda menjaga kekudusan hidup Anda di hadapan Tuhan.
Sumber : arsipberita/lh3