Microsoft dituding menggunakan tenaga kerja di bawah umur di sebuah pabrik di China yang membuat mouse komputer dan Xbox controller. Hal ini dilaporkan oleh kelompok advokasi hak pekerja Komite Buruh Nasional di Beijing, Cina. Demikian dilansir Telegraph, Jumat (16/4).
Lembaga swadaya asal Amerika Serikat itu menuding perusahaan komputer raksasa Bil Gates telah memperbudak anak di bawah umur dengan jam kerja 15 jam setiap hari dengan gaji 37 sen atau sekitar Rp 3.700 per jam. Selain itu kondisi tempat kerja juga dianggap tidak layak.
Untuk memastikan kebenaran laporan tersebut, Kepala unit hiburan dan alat elektronik Microsoft Brian Tobey, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan tim auditor independen guna menyelidiki kasus pabrik di Cina. Tobey juga mengancam akan memberikan sanksi jika pabrik terbukti tidak mengikuti standar operasional. Anak-anak sering menjadi obyek penyalahgunaan dan ekploitasi, dalam hal ini perlu diadakan pengawasan dan sanksi yang tergas untuk menindak para pelaku kejahatan ini.
Sumber : telegraph.co.uk/dan