Desakan masyarakat dan anggota dewan untuk menindak Kepala Satuan Polisi Gubernur DKI Jakarta Haryanto Badjudri akhirnya ditanggapi oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Dalam rapat paripurna DPRD DKI, Jumat (16/4) malam, Gubernur Fauzi menyatakan telah menonaktifkan orang yang dianggap paling bertanggungjawab dalam insiden Tanjung Priok tersebut.
“Untuk sementara waktu bebaskan kepala Satpol dari tugas kendali operasional," kata Bang Foke seperti jawaban kutip dari VIVAnews.com.
Selama tidak memimpin Satpol DKI Jakarta, Haryanto Badjoeri akan diperiksa oleh tim independen yang dikoordinasi Palang Merah Indonesia (PMI) terkait peristiwa berdarah Rabu (16/4) lalu.
Sementara itu, menanggapi penonaktifan Haryanto Badjoeri, Wakil Gubernur Prijanto yang ditemui para wartawan seusai mendampingi Fauzi Bowo dalam rapat paripurna DKI Jakarta kemarin mengatakan keputusan tersebut mereka (ia dan Gubernur Fauzi Bowo, red) ambil demi kelancaran pemeriksaan tim independen.
Rapat paripurna DPRD DKI yang hari itu sedianya mendengar pertanggungjawaban Gubernur DKI Jakarta terkait insiden Tanjung Priok harus diputus di tengah jalan karena sang pemberi laporan pertanggungjawaban sudah memiliki agenda acara lain, yakni memimpin tahlilan mertuanya yang dilaksanakan pada malam itu juga. Setelah melalui negoisasi, rapat akhirnya disepakati diundur sampai Kamis depan, 22 April 2010.
Sumber : berbagai sumber