Kebersamaan Sebagai Penyubur Cinta

Parenting / 14 April 2010

Kalangan Sendiri

Kebersamaan Sebagai Penyubur Cinta

Lois Official Writer
3088

Bila Anda jenis tipe pekerja yang berangkat kerja jam 07.30 pagi atau kurang dan sampai di rumah jam 19.30 malam atau lebih, bagaimana Anda bisa mempunyai waktu dengan bayi Anda. Kecil kemungkinan bagi Anda untuk bisa menjalankan peran sebagai orangtua dengan baik.

Satu ramuan dasar bagi tersajinya cinta yaitu kebersamaan. Kalau Anda jarang berada bersama anak-anak Anda, sesering apapun Anda mengatakan kepada mereka bahwa Anda mencintai mereka, maka kata-kata Anda itu akan diterima sebagai kebohongan.

Juga tak mungkin bagi Anda untuk bisa memperoleh waktu yang berkualitas bersama anak-anak dengan cara mengatur mereka, menyuruh mereka melakukan segala sesuatu sesuai jadwal. Hal ini sama seperti seorang perempuan yang suaminya tiba-tiba meletakkan koran atau mematikan televisi pada jam setengah sepuluh malam kemudian mengajaknya bercumbu di tempat tidur padahal sepanjang sore tak mengacuhkan dirinya, maka Anda akan tahu apa yang dirasakan anak-anak ketika orangtua dengan seenaknya menerapkan ‘waktu yang berkualitas’!

Jadi bagaimana caranya? Satu langkah yang mudah namun bisa memiliki waktu yang istimewa bersama anak-anak yaitu makan bersama keluarga setiap hari – bisa makan malam atau bahkan sarapan, JANGAN menyalakan televisi atau radio.

Secara umum, anak menakar seberapa besar nilai dirinya berdasarkan seberapa senang Anda saat ia ada bersama Anda. Bayi atau anak yang baru belajar berjalan seharusnya merasakan hal yang demikian itu. Jangan memahaminya sebagai keadaan bahwa ia adalah ‘bos’ tapi bahwa segala kebutuhannya mendapat perhatian besar dan terpenuhi. Semakin bertambah usianya semakin berkurang kebutuhannya itu, namun tetap berperan sampai ia menginjak usia belasan tahun.

Untuk memperbesar kapasitas cinta dan suasana positif dalam keluarga Anda adalah dengan ‘hidup’ pada saat ini. Apa maksudnya? Anda ingat ketika Anda masih kecil, Anda tidak memikirkan apapun kecuali apa yang ingin Anda lakukan hari itu, saat itu? Sama seperti anak Anda, hidup adalah saat ini. Saat nanti masih sangat jauh sehingga tak terpikirkan oleh mereka. Anak-anak hidup untuk hari ini! Orang dewasa bisa bersikap demikian asalkan mereka bersikap kalem, tidak terburu-buru, menikmati saat-saat itu tanpa kuatir tentang kerjaan lain yang harus dilakukan.

Jika pikiran Anda lari kemana-mana, saat Anda sedang bersama keluarga Anda, hal yang harus Anda lakukan adalah membawanya ‘pulang’. Otak kita ‘berlarian’ terus karena :

1.Tak mau lepas dari masa lalu. Membangkitkan masa lalu tanpa mengubahnya sedikitpun merupakan kegiatan yang membuang waktu semata.

2. Melesat terlalu cepat ke masa depan. Kebanyakan orang hanya mencemaskan kejadian buruk yang bakal terjadi. Hal ini akan membuat Anda seakan-akan lumpuh karena Anda tidak bisa melakukan apa-apa terhadapnya, hal ini juga merupakan hal yang sia-sia.

3. Membayangkan berada di tempat lain (atau berpikir : seharusnya Anda berada di tempat lain). Banyak orang yang membayangkan dirinya berada di satu tempat yang dia pikir seharusnya dia berada di sana. Namun, orang yang berpikiran sehat memanfaatkan energinya untuk melakukan perubahan, merencanakan liburan, atau memberi bentuk pada masa depannya agar lebih mewujudkan impiannya.

Kebahagiaan juga berada pada saat ini, tidak tergantung tempat tertentu, tidak ada di masa lalu yang sudah lewat, belum ada di masa depan sekeras apapun Anda berpikir. Kebahagiaan ada di masa sekarang. Karena itu, Anda harus membuka diri terhadap kebahagiaan dan menghargainya. Kebahagiaan bagai kupu-kupu, menunggu Anda berhenti bergerak supaya dia bisa hinggap pada bahu Anda.

Sumber : Buku Mendidik Anak dengan Cinta/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami