Seorang pria di Milwaukee di tuntut karena secara diam-diam menaruh obat penenang dalam teh yang diminum oleh istrinya. Alasannya? Karena pasangan ini berdebat tentang tagihan dan si suami ingin membuat istrinya tenang, demikian tulis JS Online.
Semua orang tahu bahwa masalah uang dapat menghancurkan pernikahan, terlebih khusus lagi ketika masa-masa sulit seperti resesi ekonomi atau terkena PHK terjadi pada salah satu dari pasangan tersebut. Namun untuk membuat rumah tangga dalam keadaan damai, jangan pernah menggunakan cara pria asal Milwaukee diatas, karena bisa berakhir dibalik jeruji besi.
Kali ini Emma K. Viglucci, seorang terapis pernikahan dan keluargan dan juga pendiri dari Metropolitan Marriage & Family Therapy di New York City memberikan tipsnya:
Bicara.
Miliki waktu untuk berdiskusi dan membuat prioritas dalam pengeluaran keluarga. “Hal ini bisa jadi sangat menantang karena Anda berdua memiliki cara pandang dan tujuan yang berbeda,” demikian jelas Viglucci.
“Tapi dengarkanlah satu sama lain dan coba buat kompromi sebaik mungkin bagi Anda berdua,” tambahnya. Begitu kesepakatan dibuat, maka rencana untuk membuat prioritas dapat terwujud.
Waktu pertemuan yang teratur.
Buatlah jadwal khusus untuk berdiskusi masalah keuangan rumah tangga Anda – sesuai kebutuhan Anda – mingguan, dua mingguan, atau mungkin bulanan. Dengan cara ini, masalah keuangan tidak ditangani oleh salah satu pasangan saja, dan kedua pihak bisa mengetahui keadaan keuangan keluarga secara jelas.
Buat pengamanan untuk hubungan Anda.
Saat seseorang sedang stres dan tertekan, mereka lebih sulit menjaga hubungannya dengan pasangan. Untuk itu, buatlah pengamanan bagi hubungan Anda dengan memiliki waktu khusus untuk saling berdiskusi tentang keadaan masing-masing. Usahakan sesibuk apapun Anda, luangkanlah waktu beberapa jam untuk pasangan Anda.
Antisipasi waktu malam hari jangan dijadikan waktu bertengkar, namun jadikan waktu untuk berbicara satu sama lain.
Temukan cara untuk bersenang-senang bersama.
Buatlah jadwal refreshing bersama dengan istri atau suami Anda sesuai dengan kebutuhan. Buatlah kegiatan yang murah, sederhana namun menyenangkan seperti jalan-jalan sore ke taman atau masak dan makan bersama. Ajaklah pasangan Anda berbicara hal-hal lain, jangan pekerjaan, anak atau uang.
Belajarlah menenangkan diri sendiri.
“Ini sangat penting, karena banyak kali kita menyalahkan pasangan kita untuk ketidaknyamanan yang kita alami,” tegas Viglucci. Belajarlah menenangkan diri dengan menulis jurnal, bermeditasi atau berdoa. “Apapun yang dapat menenangkan otak,” ambahnya.
Masalah apapun yang terjadi dalam pernikahan Anda, jangan pernah membuat tindakan bodoh seperti memberi pasangan Anda obat penenang diam-diam atau bahkan menceraikannya. Tenangkan diri Anda, ajaklah pasangan Anda berdiskusi dengan kepala dingin, ijinkan Tuhan ambil bagian dalam menyelesaikannya, maka Anda dan pasangan akan semakin saling mengasihi karena berhasil melewati satu lagi badai kehidupan.
Sumber : iVilage