Penangkapan secara tiba-tiba yang dilakukan Propam Mabes Polri kepada Komisaris Jenderal Susno Duadji, Senin (12/4) mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti di Jakarta, Selasa (14/3) mengatakan apa yang terjadi kemarin merupakan bentuk dari arus balik gerakan pemberantasan korupsi di mana Presiden SBY menyimbolkan keunggulan dan citranya.
"Tak ada tindakan kriminal berat yg dilakukan oleh Pak Susno kecuali hanya persoalan tuduhan pencemaran nama baik, pelanggaran kode etik dan disiplin. Penjemputannya secara paksa di Bandara Soekarno Hatta seolah menempatkan Pak Susno telah melakukan tindakan pidana berat yang bahkan melebihi kejahatan-kejahatan korupsi yang telah dibongkarnya," kata Ray, Selasa (13/4/2010).
Sementara di tempat terpisah, Anggota Komisi I DPR Fraksi Kebangkitan Bangsa, Lily Khadijah Wahid menilai sikap Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri (BHD) sudah sangat salah dan gegabah terkait penangkapan salah satu anggotanya di Bandara Soekarno Hatta. Oleh karenanya, adik dari Gus Dur ini meminta BHD mengubah sikap dan tata caranya dalam bekerja.
Untuk diketahui, Susno Duadji adalah tokoh sentral dalam pengungkapan Makelar kasus (Markus) di Mabes Polri. Setidaknya sudah ada seorang Jenderal bintang satu yang dicopot dari jabatan sebagai Kapolda Lampung dan kini sudah diperiksa secara intensif oleh Divisi Propam Mabes Polri.
Jangan gentar Pak Susno Duadji jika Anda merasa benar. Terkadang kebenaran yang kita yakini bisa dianggap salah oleh orang lain agar borok-boroknya tetap tertutupi. Saatnya mewujudkan kepolisian yang bersih, jujur, dan profesional seperti diidam-idamkan masyarakat Indonesia. Jika tidak sekarang, akan sangat sulit lagi melakukan ke depannya.
Sumber : berbagai sumber