Tuhan ingin Anda mengalami "keberhasilan yang luar biasa," bahkan jika masa lalu Anda tidak bisa dibanggakan. Kita akan belajar dari kehidupan Yehuda dalam Kejadian 38:1-26. Tuhan telah memilih untuk menggunakan apa yang terjadi dalam hidupnya untuk membantu Anda memahami bagaimana membuka Kerajaan Surga, yaitu mengalami kemurahan dan kasih karunia Tuhan.
Yehuda terjepit dalam kondisi yang sulit di antara keluarga dan masalahnya. Dan karena alasan tertentu, banyak hal berubah dari buruk menjadi lebih buruk baginya, sepertinya tidak ada jalan keluar. Yehuda telah melakukan kesalahan. Dia telah menipu dan mempermainkan menantunya (janda dari anak sulungnya) dengan tidak memenuhi janjinya yaitu memberikan anak ketiganya untuk menjadi suami bagi wanita tersebut. Dengan melakukan hal tersebut, Yehuda tentu saja menghentikan sumber bantuan dan penyediaan yang merupakan hak menantunya sebagai seorang janda.
Lalu Yehuda bersetubuh dengan menantunya sendiri, yang berpura-pura menjadi seorang pelacur. Tanpa mengetahui identitas yang sebenarnya dari wanita itu, ia memberikan meterai pribadinya, ikat pinggang dan tongkatnya sebagai bukti jaminan bahwa dia akan membayar. Sebagai hasil dari hubungan mereka, menantu Yehuda mengandung anaknya, dan ketika keadaannya diungkap kepada Yehuda dan keluarganya, wanita itu menghadapi hukuman mati.
Di dalam keadaan yang dramatis ini, menantunya menunjukan meterai, ikat pinggang dan tongkatnya, melihat semuanya itu Yehuda sangat terkejut dan menyesali kesalahannya. Yehuda sebenarnya bisa dengan mudah menyangkal hal tersebut dan membawa menantunya ke pengadilan. Yehuda bisa membuat sebuah alibi, atau bahkan membayar beberapa saksi untuk melakukan sumpah palsu untuk membersihkan dirinya.
Tetapi Yehuda tidak melakukan semua hal tersebut. Meskipun di bawah tekanan yang besar, ia benar-benar terpojok namun dia melakukan satu hal penting yang menarik perhatian surga. Ia telah merendahkannya diri di hadapan orang-orang yang bersama-sama dengannya, mengakui kesalahannya dan memberikan ganti rugi bagi dosa-dosa. Dengan respon itu, Yehuda bisa masuk ke panggilannya, meskipun semua dosa itu telah dia melakukan, dan Yehuda tetap bisa berjalan di jalan yang telah Allah tetapkan untuknya.
Ini adalah janji Allah yang kekal dan ini menunjukkan karakter-Nya yang selalu meninggikan orang yang rendah hati. Yehuda menunjukkan kerendahan hati ketika ia membiarkan seluruh kebenaran digenapi dalam hidupnya. Oleh karena itu, meskipun sebelumnya Yehuda mengalami banyak kegagalan di dalam hidupnya, pertobatan Yehuda telah menyentuh hati Allah. Tuhan bekerja di masa depan Yehuda dengan luar biasa. Yehuda menerima salah satu penghargaan terbesar yang pernah diterima manusia. Tuhan memberkati Yehuda dengan berlimpah-limpah bahkan menjadikannya nenek moyang Yesus Kristus (Matius 1:2-3, Lukas 3:33-34).
Sumber : chc.org.sg/dan