Menolak Membalas

Kata Alkitab / 9 April 2010

Kalangan Sendiri

Menolak Membalas

Budhi Marpaung Official Writer
4985

“Pembalasan adalah manis” – dalam pandangan dunia. Ini sepertinya adalah manusiawi – semua orang akan membalas ketika seseorang melukai dirinya. Orang-orang kadang-kadang mendapatkan kesenangan dari hanya merencanakan pembalasan, walaupun mereka akhirnya tidak pernah melaksanakannya. Hal ini tidak hanya membuang-buang waktu dan energi mental, tetapi yang lebih penting, benar-benar salah.

Tuhan Yesus selama hidupnya di dunia memberikan teladan bagi para pengikut-Nya mengenai bagaimana menanggapi tindakan seseorang yang jelas melukai diri kita. Dia tidak memerintahkan para malaikat untuk datang dan memberikan hukuman kepada yang mencaci maki diri-Nya atau mencambuk nyawa orang yang telah mencambuk diri-Nya. Dia hanya diam.

Tindakan Tuhan Yesus ini bukanlah wujud ketidakberdayaan atau kekalahan-Nya terhadap kondisi sekitar, tetapi justru inilah kekuatan dan kemenangan-Nya. Dia menang dari Iblis yang memang berniat untuk menjatuhkan Dia dengan berbagai pencobaan. Dia tahu bahwa jika Dia melakukan pembalasan maka rencana Bapa bagi hidup-Nya gagal total dan manusia akan menolak yang namanya Kasih Allah karena mereka menganggap kasih itu seperti kasih manusia yang mengenal batas.

Sebagai para pengikut Tuhan Yesus di dunia, inilah yang seharusnya kita lakukan ketika ada orang yang membuat hati kita sedih atau diri kita terluka: menolak melakukan pembalasan. Pembalasan yang kita lakukan hanya menjadikan luka di hati kita akan semakin besar dan pada akhirnya akan menutupi kasih yang Allah taruhkan di dalam diri setiap orang-orang percaya.

Imamat 19:18 berbunyi, ‘Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”

Pembalasan bukanlah keinginan Allah untuk manusia di bumi. Yang Dia rindukan justru bahwa setiap kita hidup dalam kasih. Ketika terjadi perselisihan, kita tidak menaruhkan dendam kepada siapa yang berselisih dengan kita, tetapi melepaskan pengampunan kepadanya dan menyelesaikan dengan kasih.  

Halaman :
1

Ikuti Kami