Warga Muslim Darfur bekerjasama dengan orang Kristen untuk membangun sebuah gereja di Sudan Selatan sebagai simbol rekonsiliasi dan ucapan syukur. Warga Muslim, anggota dari Asosiasi Mahasiswa Darfur di Universitas Juba, mengatakan bahwa mereka ingin menyatakan terima kasih kepada Lopez Lomong, seorang atlet Sudan kelahiran Amerika yang secara terbuka mendesak Cina untuk menekan pemerintah Sudan untuk mengakhiri konflik di Darfur.
Lopez Lomong, yang pernah mendapat kehormatan untuk membawa bendera Amerika Serikat dalam Upacara Pembukaan pada Olimpiade 2008 di Beijing, adalah anggota Tim Darfur, sebuah koalisi atlet Olimpiade yang terpanggil untuk mengakhiri kekerasan terhadap warga Darfur.
"Kami menghargai, Lopez yang telah berdiri untuk kami di Beijing," kata Rudwan Dawod, Presiden Asosiasi Mahasiswa Darfur di Universitas Juba, dalam sebuah pernyataan minggu ini. "Kami membantu untuk membangun gereja ini untuk menunjukkan bahwa kami tidak pernah ingin warga Darfur digunakan untuk melawan saudara-saudara mereka di Selatan."
Sekitar 200 orang warga Muslim Darfur secara sukarela membantu pembangun gereja Katolik Roma di Kimotong, Sudan Selatan, desa asal Lopez Lomong. Proses pembangunan gereja ini telah dimulai pada bulan Januari 2010.
"Sementara orang Kristen Sudan merayakan Minggu Suci, kita ingin mereka semua tahu tentang gereja ini," kata Dr Abdelgabar Adam, presiden Organisasi HAM AS untuk Darfur. "Ini adalah cara kami, sebagai Muslim Darfur, mengucapkan terima kasih kepada setiap orang Kristen Sudan yang telah membantu kami di saat kami membutuhkan.”
"Sekarang kami membutuhkan saudara-saudara kami di Selatan untuk berdiri bersama kami lebih dari sebelumnya, sehingga kami memiliki perdamaian yang sejati," tambah Adam. Organisasinya bermitra dengan kelompok nirlaba yang berbasis Kansas, Sudan Sunrise, mensponsori proyek rekonsiliasi gereja tersebut.
Beranggotakan orang-orang Kristen dan Muslim Amerika-Sudan, Sudan Sunrise bekerja untuk mencapai rekonsiliasi dan mengakhiri penindasan di Sudan. Organisasi ini juga bekerja sama dengan mantan pemain NBA kelahiran Sudan, Manute Bol, yang merupakan pemain tertinggi dalam sejarah NBA. Bol sendiri telah kehilangan 250 anggota keluarganya di tangan Muslim Utara selama Perang Saudara Kedua di Sudan. Kini dia bekerjasama dengan Sudan Sunrise untuk membangun 41 sekolah yang akan menguntungkan seluruh lapisan warga Darfur baik Kristen maupun Muslim.
Ini merupakan awal yang positif untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Darfur, seorang Lopez Lomong telah membawa perubahan yang berarti bagi warga Darfur. Satu orang mampu mengubah nasib satu bangsa.
Sumber : christiantoday.com/dan