Moody yang Merusak Diri Anda

Psikologi / 7 April 2010

Kalangan Sendiri

Moody yang Merusak Diri Anda

Lois Official Writer
6293

Mood adalah keadaan emosi yang berlangsung secara relatif, yang sebab-sebabnya seringkali subyektif atau tidak jelas. Philip G. Zimbardo dalam bukunya menyebutkan bahwa mood adalah keadaan emosi tertentu yang tidak masuk dalam kategori state (emosi yang dipicu oleh faktor eksternal tertentu) atau trait (bentuk emosi yang menjadi bawaan seseorang).

Perubahan mood kerap mempengaruhi gairah seseorang untuk melakukan sesuatu atau bahkan bisa mempengaruhi keputusan dan tindakannya. Mood yang membahayakan bila sudah menyangkut orang lain. Misalnya, kita membatalkan janji dengan mitra gara-gara mood. Kita akan menjadi orang yang omongannya tidak bisa dipegang.

Mood disorder

Dr C. George Boeree dari Shippensburg University (Mood Disorder, 2003) menjelaskan bahwa Mood Disorder itu merupakan sisi ekstrim yang sudah tidak sehat dari perubahan mood tertentu, misalnya terlalu girang atau terlalu malang. Untuk perbaikan diri, perubahan mood yang perlu dideteksi adalah :

Apakah perubahan mood itu membahayakan, misalnya ugal-ugalan saat berkendara atau membanting barang?

Apakah melumpuhkan fungsi kita dengan tanggung jawab yang harus kita pikul sebagai orang tua, karyawan, bos, ataupun yang lainnya?

Apakah perubahan mood itu membuahkan tanda-tanda rusaknya hubungan kita dengan orang lain?

Gaya hidup depresif

Penyebab mood disorder adalah gaya hidup kita. Gaya hidup seperti apa? Gaya hidup yang berpengaruh buruk yaitu gaya hidup depresif. Depresi adalah stress yang berlanjut atau gagal kita tangani secara positif.

Depresi yang sifatnya respondent umumnya dipicu oleh kejadian eksternal yang membuat kita stress, misalnya perceraian yang diawali peristiwa yang menyakitkan, kematian orang tersayang yang tidak normal, dan lain-lain. Jika depresi yang sifatnya respondent diketahui sebab-sebabnya, maka depresi yang sudah menjadi gaya hidup tidak diketahui apa pemicunya sehingga terus menggunung dan perlahan-lahan membuat kita merasa dikelilingi oleh berbagai beban, tekanan, dan ancaman. Gejalanya sebagai berikut :

-         Menurunnya energi untuk melakukan sesuatu

-         Sulit berpikir / berkonsentrasi sehingga membuat kita lupa menyadari tanggung jawab

-         Inginnya tidur terus atau sulit tidur, ingin makan terus atau sulit makan

-         Tidak perhatian terhadap penampilan

-         Sulit mengambil keputusan atau cepat berubah-ubah keputusannya

-         Mengalami kelambanan psikomotorik, seperti ngomong sepenggal-penggal, lamban meresponi sesuatu, atau males ngomong

-         Berpikir secara tidak sehat mengenai kematian

Membebaskan diri dari depresi

Apa yang bisa kita lakukan agar depresi tidak sampai membuahkan moody? Kita perlu melakukan mekanisasi untuk menghadapi peristiwa yang sudah tak bisa diantisipasi.

Dengan mekanisme eksternal kita bisa mengatur, mengubah, memperbaiki, pindah ke situasi yang baru. Tapi ini mensyaratkan kemampuan, kemantapan, dan tanggung jawab.

Dengan mekanisme internal, kita bisa menciptakan pikiran, perasaan, dan keyakinan yang membuat kita menjadi lebih kuat dan lebih tercerahkan. Sebelum Anda bisa menciptakan mekanisme eksternal, sebaiknya mulai dengan mekanisme internal karena ini merupakan dasar bagi kebutuhan kematangan kepribadian Anda.

Hidup ini hanya sekali

Dengan berpikir hidup ini hanya sekali, kita berhasil menggunakannya untuk mengantisipasi gaya hidup yang depresif. Untuk apa kita membiarkan diri hanyut di dalam gaya hidup yang merusak seperti itu? Kenapa tidak kita nikmati saja hidup yang hanya sekali ini dengan sekian mekanisme yang bisa kita buat bila mood itu muncul?

Jadi, apakah Anda seorang yang moody? Sudahkah Anda mempunyai keinginan untuk berubah menjadi lebih baik? Apakah sudah ada perbaikan? Jangan biarkan moody merusak hidup Anda. Anda harus punya pikiran yang positif dan melakukan langkah-langkah positif bila moody menyerang.

Sumber : epsikologi/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami