Mencuatnya nama Gayus Tambunan sebagai makelar kasus pajak akhirnya ikut berimbas kepada institusi dimana ia bekerja, yakni Direktorat Jendral (Ditjen) Pajak Departemen Keuangan RI.
Para pegawai pajak di berbagai daerah mendapat ejekan dan cemoohan dari masyarakat saat melintas dengan mengenakan baju dinas. Ada yang kuat menerima hal tersebut sampai sekarang, akan tetapi tidak sedikit juga yang meneteskan air mata.
Kepala Kantor Wilayah Pajak Jawa Barat I, Pandu Bestari dalam keterangannya kepada wartawan sebuah situs berita online di Indonesia, Kamis (1/4) menyatakan karena kasus Gayus, ia dan para bawahannya mendapat perlakuan negatif dari orang-orang sekitar.
"Tadi pagi, seorang kepala seksi datang ke saya, dia menangis tersedu-sedu sampai matanya bengkak. Saat dia turun dari kereta KRL Jabodetabek, diteriaki maling oleh penumpang kereta," kata Pandu. Pegawainya yang adalah seorang wanita ini pun menangis karena ia merasa tidak berbuat buruk seperti Gayus.
Pandu mengungkapkan jika ini terus dilakukan maka tidak tertutup kemungkinan karyawan Ditjen Pajak seluruh Indonesia sebanyak 32 ribu orang akan melakukan aksi boikot. Tentunya jika itu terjadi maka akan menjadi sebuah kerugian besar bagi Indonesia karena 70 persen penerimaan negara adalah dari pajak.
Tidak akan ada asap bila tidak ada api. Terkait dengan apa yang dialami oleh para petugas pajak beberapa hari atau minggu ini, mereka tidak akan menerima cercaan atau kata-kata negatif bila orang-orang di dalamnya hidup jujur dan bersih.
Sumber : VIVAnews